Pesawat Boeing 737-200 Surveillance milik TNI AU turut dikerahkan untuk mencari Kapal Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo pembawa material Base Transceiver Station (BTS) yang hilang kontak dalam perjalanan dari Timika menuju Yahukimo, Papua.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika I Wayan Suyatna mengatakan pengerahan pesawat tersebut untuk membantu proses pencarian dari udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Direncanakan akan melakukan penyisiran lewat udara dengan pengamatan kamera pesawat yang lebih efektif dalam memantau setiap tempat yang dicurigai terdapat kapal LCT Cita XX," kata Wayan dalam keterangannya, Selasa (23/7).
Disampaikan Wayan, pencarian lewat udara akan dilakukan dari titik awal kapal tersebut berlayar hingga titik akhir kapal berencana berlabuh.
Menurut dia, faktor cuaca masih jadi kendala utama yang dihadapi selama proses pencarian Kapal LCT Cita XX jenis LCT GT 145.
"Kendala terkait dengan cuaca itu hujan kemudian berkabut di seluruh wilayah Timika," katanya.
Kapal LCT Cita XX jenis LCT GT 145 dilaporkan hilang kontak sejak Rabu, 17 Juli 2024. Kapal tersebut terakhir berkomunikasi dengan kapal Prima Jaya yang melintas bersamaan pada hari sebelumnya, 16 Juli 2024.
Dari informasi yang disampaikan kru Kapal Prima Jaya, Kapal Cita XX tidak melaju dan posisi mengambil di pinggiran.
Kapal tersebut diketahui mengangkut 12 orang dan membawa material BTS, tower, power, dan VSAT untuk penyediaan sinyal 4G BAKTI Kominfo di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Kapal Cita XX berangkat dari Timika pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 05.43 WITA dan dijadwalkan akan tiba di Yahukimo pada Kamis, 18 Juli 2024.
1. Junaidi (nakhoda, laki-laki)
2. Dedi Irawan (mualim, laki-laki)
3. M Arif Efenfi (KKM, laki-laki)
4. Haikal (oilman, laki-laki)
5. Rusli (juru mudi-laki-laki)
6. Agiera (koki, laki-laki)
7. Nimrot G Tua (laki-laki)
8. Lukman Hakim (laki-laki)
9. Samsudin (laki-laki)
10. Asmoro
11. Suherman (laki-laki)
12. Alhakim (laki-laki)