Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono mengatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai alutsista untuk mengamankan ruang udara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Tonny menyatakan siap menerbangkan pesawat tempurnya dari Skadron Udara 11 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Sulawesi Selatan apabila terdeteksi adanya penerbangan gelap atau ancaman dalam bentuk lain yang mendekati wilayah udara IKN.
"Untuk menindak atau meng-intercept, maka kita akan berangkatkan pesawat dari Makassar, ada pesawat Sukhoi di sana," kata Tonnykata Tonny di Kompleks Lapangan Dirgantara Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Senin (29/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan apabila dibutuhkan sewaktu-waktu pesawat tempur lainnya juga akan bergerak ke Balikpapan, Tarakan, tergantung dari situasi untuk siap mengamankan IKN," jelasnya menambahkan.
Tonny memastikan radar milik TNI AU sudah bisa mengamankan ruang udara kawasan IKN.
Menurutnya, pengamanan udara wilayah NKRI selama ini juga didukung dengan pengoperasian radar-radar sipil yang terintegrasi ke dalam monitoring oleh berbagai Satuan Radar (Satrad) di Komando Sektor (Kosek) maupun Komando Operasional Udara Nasional (Koopsudnas).
"Saat ini masih bisa dicover oleh radar yang ada," ujarnya.
Tonny pun memastikan modernisasi alutsista di AU mencakup pembaruan teknologi radar militer sehingga nantinya tak ada wilayah di NKRI yang tidak termonitor oleh TNI.
TNI AU, lanjut Tonny, juga berencana menempatkan skuadron mereka di IKN. Sementara pendirian markas besar masih dikomunikasikan bersama Kementerian Perhubungan dan ATR/BPN.
Pihaknya akan memanfaatkan Pangkalan Udara (Lanud) Dhomber di Kalimantan Timur sebagai markas sementara.