Mahasiswa Keluhkan Program Magang Diundur Kemendikbud

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2024 07:42 WIB
Mahasiswa mengeluhkan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang diundur oleh Kemendikbudristek.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berkumpul di kampus, Yogyakarta. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Jundi mengeluh terkait program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang diadakan oleh Kemendikbudristek.

Hingga saat ini dia belum bisa mendapatkan tempat magang. Jundi terkendala di tahapan seleksi dan tawaran bekerja oleh mitra yang jadwalnya diundur oleh Kemendikbudristek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada progres dari mitra karena emang data kita masih di-hold sama pihak MSIB," kata Jundi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/7).

Tahapan tersebut semula dijadwalkan akan dibuka pada 13 Juni-12 Juli 2024. Kemudian tahapan laporan hasil seleksi mahasiswa dijadwalkan pada 15 Juli 2024 dan pelaksanaan magangnya dimulai 6 Agustus 2024.

Namun, berdasarkan jadwal terbaru yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek, ketiga tahapan itu dimundurkan. Tanggal seleksi dan offering mahasiswa oleh mitra menjadi 21 Agustus-4 September 2024. Lalu, jadwal kegiatan dimulai 9 September 2024. Durasi magang minimal 4 bulan.

Perubahan jadwal MSIB tersebut menyulitkan Jundi, sebab dia harus sudah mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada 31 Juli.

Sementara, magang adalah mata kuliah wajib di jurusannya. Oleh sebab itu, dia gusar karena tidak bisa mengambil program magang pada semester ini.

"Kebetulan hari ini 30 Juli aku dan teman-temanku di manajemen itu sudah mulai proses yang namanya KRS," ujarnya.

"Dan karena program dari MSIB ini saya dan teman-teman saya ini jadi kerepotan untuk konversi nilai wajib magang ini," imbuhnya.

Saat ini, jundi memasuki semester 6. Mata kuliah magang memang masih bisa dia ambil di semester berikutnya. Namun, dia khawatir akan mengganggu skripsi dan harus menambah semester.

"Harus nunggu semester depan dan dampaknya belum bisa ambil skripsi. Iya [jadi merembet], sekarang UKT makin mahal juga," kata Jundi.

Dia pun tak bisa memastikan apakah MSIB ini akan tetap digelar tepat waktu nantinya atau tidak. Dia juga belum yakin apakah akan dengan mudah mendapatkan tempat magang jika lewat jalur mandiri.

"Dan untuk magang mandiri itu biasanya cukup membutuhkan waktu yang lama, minimal tiga bulan sebelumnya sudah kirim email ke perusahaan, cari prosedurnya yang perlu kami siapkan juga," tuturnya.

Jundi mengungkapkan bukan dia saja yang mengalami hal serupa. Menurutnya, hampir 40 persen mahasiswa di jurusannya terhambat karena perubahan jadwal MSIB tersebut.

Pihak jurusan pun langsung membuat pertemuan dengan mahasiswa. Beruntung pihak jurusan memberikan keringanan untuk penginputan konversi magang ke nilai mata kuliah di KRS.

Dia menyebut konversi nilai itu bisa dilakukan saat mahasiswa hendak lulus. Namun, kata Jundi, tetap saja mahasiswa jadi terhambat.

"Untungnya dari pihak akademik memberikan keringanan jika kita dapat tempat magang maka kita bisa mengonversinya di akhir semester 7 nanti," ujarnya.

"Tapi ya itu, karena MSIB informasinya belum jelas membuat kita berpotensi melakukan magang bersamaan dengan skripsi yang mana ini juga situasi yang kurang ideal," imbuhnya.

Belakangan ini ramai isu beberapa program Kampus Merdeka bakal dihentikan sebagai dampak dari pemeriksaan anggaran program tersebut oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Namun, hal itu dibantah oleh Kemendikbudristek. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris memastikan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester ganjil tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.

Haris mengatakan ada penyesuaian linimasa karena proses pembukaan Automatic Adjustment terhadap anggaran belanja wajib bidang pendidikan.

(yla/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER