Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) pelajar yang merokok, termasuk rokok elektrik.
Heru menyebut Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia dengan warga terbanyak yang merokok setelah Cina dan India.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta para orang tua bersama-sama mencegah perilaku merokok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada siswa yang merokok saya akan cabut Kartu Jakarta Pintarnya. Merokok itu menggunakan rokok elektrik juga lah ya. Itu akan saya cabut Kartu Jakarta Pintarnya. Sampaikan kepada orang tuanya," kata Heru di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/8).
Menurutnya, rokok elektrik lebih berbahaya ketimbang rokok dan tidak patut untuk digunakan.
Heru juga mengaku akan mencabut KJP milik para pelajar yang terlibat tawuran.
Ia mengatakan esensi KJP yakni diperuntukkan bagi siswa dengan kondisi ekonomi kurang mampu.
"Anggarannya yang dibutuhkan Rp2 triliun untuk Kartu Jakarta Pintar. Tahun ini DKI menambah dana Kartu Jakarta Pintar Rp200 miliar. Tidak ada di daerah provinsi lain seperti DKI Jakarta," tuturnya.
"Saya temukan tawuran dan merokok, saya cabut Kartu Jakarta Pintar," sambung Heru.
(lna/isn)