Jubir Sebut Penjegalan Anies di Jakarta Lewat KIM Plus Cuma Isu

CNN Indonesia
Rabu, 07 Agu 2024 11:49 WIB
Anies meyakini akan ada beberapa kontestan di Pilgub Jakarta. Menurut dia, tak mungkin warga Jakarta diberikan pilihan seadanya sesuai selera penguasa.
Juru bicara Anies Baswedan tak percaya Anies akan dijegal lewat skenario koalisi KIM Plus. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian menilai wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) yang disebut untuk menjegal Anies maju di Pilkada Jakarta 2024 belum tentu benar.

"Sejauh ini berita penjegalan itu kan cuma isu yang diembuskan," kata Angga kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (7/8).

Angga mengaku yakin partai politik yang telah mendeklarasikan Anies sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024 akan tetap konsisten hingga hari pendaftaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, klaim dia, komunikasi politik antara partai politik pengusung Anies hingga saat ini masih baik di tengah isu pembentukan KIM Plus.

"Insya Allah pimpinan partai yang telah mendukung masih sejalan dengan aspirasi warga Jakarta yang bisa dilihat dari survei-survei terkini dengan Anies Baswedan sebagai calon yang didukung rakyat Jakarta," jelas Angga.

"Alhamdulillah, komunikasi dengan PKS-Nasdem-PKB masih baik dan lancar," sambungnya.

Di sisi lain, Angga yakin para pimpinan parpol akan mengupayakan tokoh-tokoh terbaik dapat berlaga memperebutkan kursi Jakarta 1.

"Tidak mungkin rakyat Jakarta diberikan pilihan seadanya sesuai selera penguasa saja," ujar dia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai skenario pembentukan KIM Plus di Pilkada Jakarta dengan mengusung Ridwan Kamil berpotensi menjegal pencalonan Anies.

KIM merupakan parpol pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 yang berisikan Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Prima hingga Gelora.

"Ketika Golkar sepakat untuk mengusung Ridwan Kamil, sebenarnya bukan hal yang nekat gitu, karena potensi menangnya besar. Menimbang ada kemungkinan Aniesnya bisa jadi enggak maju," kata Agung kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/8).

Anies membutuhkan partai koalisi untuk bisa maju sebagai cagub. Sejauh ini Anies telah mendapat dukungan dari PKS dan NasDem.

Namun, dari dua partai ini, baru PKS yang memberikan dukungan resmi secara tertulis. 

NasDem masih sebatas dukungan lisan. Begitu pun dengan PKB, dukungan baru dibunyikan pengurus daerah. Kedua partai ini masih membuka opsi politik lain di Pilgub Jakarta.

(mab/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER