Pencalonan Anies di Ujung Tanduk Buntut Manuver KIM Plus

CNN Indonesia
Jumat, 09 Agu 2024 09:26 WIB
Partai-partai yang sudah memberikan dukungan ke Anies maju di Pilkada Jakarta, seperti PKS dan NasDem mulai balik badan.
Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terancam tak bisa mencalonkan diri di tengah manuver pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terancam tak bisa mencalonkan diri di tengah manuver pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

KIM Plus adalah sebutan untuk koalisi yang sedang digagas partai-partai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Kata "plus" merujuk partai-partai yang pada pilpres lalu tak mendukung Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. Dia mendapatkan dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta 12 Juni lalu.

Meski begitu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB belum membuat keputusan. Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya masih mengkaji dinamika politik yang terus berkembang.

Kemarin, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin justru berkunjung ke rumah dinas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pilgub DKI Jakarta menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan itu.

"Tadi banyak macam-macam. Bicara juga soal DKI," kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di rumah dinas Prabowo di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Kamis (8/8).

Terpisah, PKS juga belum final mendukung Anies meskipun sudah mendeklarasikan dukungan sejak Juni lalu. Dukungan itu diberikan dengan syarat kader PKS, Sohibul Iman, menjadi calon wakil gubernur Anies.

Hari ini, PKS berpikir ulang untuk mendukung Anies. Juru Bicara PKS Zainudin Paru mengumumkan penarikan dukungan karena Anies gagal mendapatkan dukungan dari Partai lain.

"Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi Cagub/Cawagub DKJ," ungkap Zainudin melalui keterangan tertulis, Jumat (9/8).

Partai NasDem pun ternyata belum memastikan dukungan untuk Anies. Mereka baru memberi dukungan lisan untuk Anies.

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan calon yang sudah menerima rekomendasi belum tentu diusung. Menurutnya, bisa saja calon itu tak jadi didaftar ke KPU.

"Kuncian itu nanti setelah dia mendaftarkan. Nah, jadi, you jangan kecele," ujar Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/7).

Dugaan penjegalan

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku dapat laporan tentang upaya penjegalan Anies. Dia tak menyebut sumber informasi itu, tetapi menyebut demokrasi saat ini tak sehat.

"Kami menerima laporan memang ada upaya-upaya untuk mengganjal pencalonan Anies Baswedan," ungkap Hasto saat di Galeri Nasional (Galnas) Jakarta, Kamis (8/8).

Dugaan itu dibantah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia. Dia memastikan tak ada niat sedikit pun untuk mengganjal calon mana pun di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Anies juga tak percaya ada upaya penjegalan terhadap dirinya. Dia meminta publik menanti keputusan akhir partai-partai politik.

"Jadi yang terkait spekulasi-spekulasi itu kita lihat aja nanti, ya," ucap Anies di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/8).

(dhf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER