Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar upacara peringatan HUT kemerdekaan ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, meski dihadapkan fakta bahwa pembangunan infrastruktur dasar belum sepenuhnya siap.
Pada awal Juli lalu, Jokowi batal berkantor di IKN Nusantara buntut ketidaksiapan fasilitas dasar. Jokowi menegaskan akan pindah ketika fasilitas dasar, seperti listrik dan air bersih sudah siap.
Orang nomor satu di Indonesia itu akhirnya berkantor di IKN Nusantara pada 29-31 Juli 2024. Meski demikian, Jokowi tidak bisa tidur nyenyak. Hal itu lantaran ada masalah pada pendingin ruangan alias air conditioner (AC).
Jokowi sempat membantah pembangunan IKN Nusantara diburu-buru atau kejar target. Ia menegaskan hingga saat ini progres pembangunan IKN sudah sesuai dengan peta jalan yang ditetapkan sedari awal.
Mantan Wali Kota Solo itu juga menegaskan megaproyek IKN merupakan sebuah proyek pembangunan jangka panjang, sehingga hasil keseluruhan tidak bisa dilihat dalam waktu singkat.
Menurutnya, butuh belasan hingga puluhan tahun untuk melihat IKN secara sempurna. Jokowi memperkirakan pembangunan IKN secara keseluruhan pada 17 Agustus 2024 baru mencapai sekitar 15 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan pembangunan IKN tahap pertama sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.
Secara rinci, progres pembangunan kawasan istana negara dan lapangan upacara sudah 60,54 persen, kawasan istana presiden 80,95 persen, gedung kementerian koordinator 49,36 persen, rumah tapak jabatan menteri 85,78 persen, dan rumah susun ASN dan hankam 33,88 persen.
Berikut fakta-fakta progres pembangunan IKN jelang upacara HUT ke-79 RI:
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pemasangan bilah terakhir Garuda Kantor Presiden RI di IKN telah selesai.
Hal itu juga menjadi bagian dari penyelesaian akhir gedung Kantor Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN setelah bilah pertama dipasang Presiden Jokowi pada 17 September 2023.
"Alhamdulillah kita melihat dan melakukan pelaksanaan pemasangan bilah ke-4650 yang menandai selesainya pembangunan Garuda kita ini," ujar Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (22/7).
Burung Garuda raksasa tersebut dirancang dengan bentangan sayap sepanjang 177 meter dan tinggi 77 meter.
Patung Garuda IKN dibangun dengan 4.661 bilah selubung, dengan satu selubungnya memiliki berat 0,3 ton. Patung Garuda IKN memiliki bobot total 1.398,3 ton.
Sementara Kementerian PUPR mengungkap kesiapan infrastruktur di IKN Nusantara sudah mencapai 90 persen.
Ketua Satgas Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga mengatakan air dan listrik sudah tersedia, begitu juga dengan furniture untuk kantor presiden juga telah datang dan siap dipakai.
"Kantor sama istana furniturenya sudah datang. Kantor presiden sudah (masuk) airnya, sebelum 17 Agustus sudah masuk. Listriknya sudah enggak ada masalah. Semuanya siap," katanya di kantor Kementerian PUPR, Jumat (26/7).
Pemerintah menargetkan jaringan jalan tol yang menghubungkan KIPP IKN Nusantara dengan Bandara Sepinggan, Balikpapan rampung pada 2030.
Kementerian PUPR diberi mandat untuk membangun jaringan jalan tol di IKN sepanjang 88,54 km. Dari jumlah tersebut, jalan tol yang telah dibangun mencapai 67,65 km. Sementara masih ada 20,89 km yang masih belum terbangun.
Saat ini Kementerian PUPR tengah melaksanakan beberapa pekerjaan tol IKN. Pertama, Tol Seksi 1 Segmen Bandara Sepinggan yang langsung terkoneksi dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) sepanjang 7,01 km. Akses jalan tersebut saat ini sudah terbangun.
Kemudian Segmen Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, dan Segmen Kariangau-Simpang Tempadung 7,33 km.
Lalu yang keempat ada Segmen Simpang Tempadung sampai Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,68 km. Selanjutnya, jalan tol tersebut dikoneksikan juga dengan Segmen Jembatan Pulau Balang sampai dengan Simpang Riko 13,26 km.
Kemudian Segmen Simpang Riko sampai dengan Outer Ring Road IKN 6,22 km, Outer Ring Road IKN sampai dengan Simpang 3 ITCI sepanjang 6,18 km.
Terakhir, Segmen 6C dari Simpang 3 ITCI sampai dengan Simpang 1B Sumbu Kebangsaan Sisi Timur 5,64 km.
Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Wida Nurfaida mengatakan proyek-proyek tersebut telah mulai berjalan dan beberapa di antaranya telah rampung.
Adapun segmen yang belum dibangun yaitu segmen 4A dan 4B tempat tol terowongan bawah laut atau immersed tunnel.