PKS Nilai Aturan Paskibraka Putri Lepas Jilbab Memalukan

Ketua DPP PKS Al Muzamil Yusuf miris dengan peraturan terkait Paskibraka putri harus melepas jilbab saat pengukuhan dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan 2024. Dia menyebut aturan itu memalukan.

"BPIP itu kan sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau ini benar, miris dan memalukan," kata Al Muzamil dalam keterangan video yang diterima, Rabu (14/9).

Lihat Juga : BPIP Bantah Paksa Paskibraka Lepas Jilbab, Sudah Teken Surat Kesediaan

Senada, Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati menyayangkan dugaan pelepasan jilbab terhadap Paskibraka utusan provinsi yang akan bertugas di IKN.

Kurniasih menyebut tindakan ini kontradiktif dengan semangat muslimah Indonesia yang ingin menutup aurat dengan berbagai gaya tanpa menghalangi mereka untuk berprestasi.

"Untuk menerapkan ajaran agama, sudah banyak ide kreatif dikembangkan dalam berhijab. Ini malah kemunduran namanya jika ada pelarangan berjilbab di Paskibraka. Padahal tahun-tahun sebelumnya, Paskibraka berhijab tidak jadi soal, bahkan pernah ada Paskibraka berhijab yang membawa baki bendera pusaka," ujar Kurniasih.

Kurniasih menilai dugaan pelarangan jilbab petugas Paskibraka putri ini sebagai sebuah kemunduran. Padahal, di saat yang sama banyak perempuan beragama Islam berjilbab telah mengukir prestasi nasional dan internasional.

Lihat Juga : PPI: 18 Paskibraka Berhijab Jadi Tak Berjilbab Saat Dikukuhkan Jokowi

Ia meminta BPIP mengizinkan Paskibraka perempuan yang sebelumnya berjilbab dalam kesehariannya tatap mengenakan hijab saat bertugas.

"Pancasila itu implementasinya menghormati keyakinan pemeluk agama dalam menjalankan ajaran agama di Indonesia termasuk menggunakan hijab bagi Muslimah yang sudah baligh. BPIP harusnya jadi pihak yang paling paham soal implementasi Pancasila ini," ungkap dia.

Sebelumnya dalam foto-foto pengukuhan Paskibraka 2024, tidak ada satu pun Paskibraka putri yang mengenakan jilbab. Padahal dalam kesehariannya ada beberapa Paskibraka perempuan dari berbagai provinsi mengenakan jilbab, termasuk yang berasal dari Aceh.

Lihat Juga : Purna Paskibraka Indonesia Tolak Tegas Pelepasan Jilbab Paskibraka

Menyikapi polemik ini, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyatakan pihaknya tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab kepada anggota paskibraka putri. Menurutnya, penampilan paskibraka putri tanpa jilbab adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada.

Dia mengatakan peraturan lepas jilbab itu hanya dilakukan pada saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan 2024.

"Sejak awal berdirinya paskibraka telah dirancang seragam beserta atributnya yang memiliki makna Bhinneka Tunggal Ika," kata Yudi dalam keterangan tertulis, Rabu.