IDI Jateng Dukung Kemenkes Usut Dugaan Perundungan di PPDS Undip

CNN Indonesia
Kamis, 15 Agu 2024 22:25 WIB
IDI Jateng menyatakan akan mendukung langkah Kemenkes menginvestigasi dugaan perundungan di lingkungan PPDS FK Undip yang menjadi faktor bunuh diri dokter muda.
Ilustrasi dokter. IDI Jateng menyatakan akan mendukung langkah Kemenkes menginvestigasi dugaan perundungan di lingkungan PPDS FK Undip yang menjadi faktor bunuh diri dokter muda. (iStock/Everyday better to do everything)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah mendukung Kementerian Kesehatan menginvestigasi dugaan perundungan yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

"Dukungan kami agar masalah ini bisa terselesaikan dengan baik," kata Ketua IDI Jawa Tengah, Telogo Wismo Agung Durmanto di Semarang, Kamis (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya diberitakan mahasiswi Program Studi Anastesi Fakultas Kedokteran Undip Semarang, AR, meninggal dunia akibat bunuh diri pada Senin (12/8) di indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang.

Kementerian Kesehatan melalui Ditjen Pelayanan Kesehatan melalui surat Nomor TK.02.02/D/44137/2024 telah memerintahkan penghentian sementara Program Studi Anastesi Undip Semarang di RSUP Kariadi Semarang.

Dalam surat tersebut dijelaskan alasan penghentian sementara akibat dugaan perundungan yang memicu bunuh diri salah seorang mahasiswi program studi tersebut berinisial AR.

Penghentian sementara itu berkaitan dengan investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan atas peristiwa tersebut.

Menurut Telogo, terdapat potensi peristiwa semacam itu terjadi kembali di kemudian hari.

"Jangan sampai ada lagi peserta PPDS yang meninggal karena kelelahan atau sakit," katanya.

Ia sendiri mengakui adanya tambahan informasi di luar jam kuliah yang penting untuk diketahui oleh dokter peserta pendidikan spesialisasi itu.

"Kalau ada kasus menarik, bisa jadi diundang untuk tambahan ilmu, namun bukan merupakan tambahan jam kerja," katanya.

Disclaimer Kesehatan Mental - rev1Foto: Dok. CNNIndonesia
Disclaimer Kesehatan Mental - rev1

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER