PBNU: Orang-orang di Mubes Alim Ulama Bangkalan Terafiliasi PKB

CNN Indonesia
Kamis, 22 Agu 2024 09:38 WIB
Rais Syuriah PBNU Cholil Nafis menilai perwakilan ulama yang menghadiri Mubes Alim Ulama di Bangkalan bukan pengurus PBNU dan terafiliasi PKB.
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Cholil Nafis menilai perwakilan ulama yang menghadiri Mubes Alim Ulama di Bangkalan bukan pengurus PBNU dan terafiliasi PKB. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Cholil Nafis menilai perwakilan ulama yang menghadiri Musyawarah Besar atau Mubes Alim Ulama di Bangkalan, Jawa Timur, bukan pengurus PBNU dan terafiliasi PKB.

"Kalau kita melihat dari orang-orang yang ada, afiliasi kepada PKB yang di sana. Jadi bukan di internal di kepengurusan PBNU," kata Cholil di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (21/8).

Cholil menilai para ulama yang hadir pada momen Mubes itu tak bisa menggelar Muktamar Luar Biasa atau MLB lantaran bukan pengurus NU hingga tingkat kepengurusan paling bawah.

Di sisi lain, ia menilai MLB bisa terlaksana jika ada aspirasi dari para pengurus cabang, pengurus wilayah hingga tingkat ranting NU.

"Yang hadir kemarin tidak ada di struktur itu. Jadi kalau bicara aspirasi, itu sangat kecil dibanding struktur NU yang dari atas sampai ke bawah," kata dia.

Ia mengatakan para ulama yang terafiliasi PKB itu masih tak rela untuk membenahi PKB seperti yang tertuang dalam mabda' siyasi dan prinsip dasar dalam berpolitik.

"Di mana kita ingin dituntun oleh ulama, penguatan Dewan Syuro," kata dia.

Sebelumnya, para kiai berkumpul di Bangkalan pada Minggu (17/9) untuk menyikapi persoalan terkait kondisi PBNU beberapa waktu terakhir. Para kiai yang berkumpul ini menghasilkan keputusan yang dinamakan "Amanah Bangkalan".

Salah satu poin kesepakatan para alim ulama bersepakat membentuk Presidium Penyelamat Organisasi NU sekaligus persiapan Muktamar Luar Biasa NU.

Ingin bersihkan DPP PKB

Di tempat yang sama, Ketua PBNU Umarsyah menyatakan akan membersihkan dan membereskan DPP PKB supaya menjadi partai yang sesuai aspirasi para ulama seperti awal pembentukannya.

Hal ini ia sampaikan ketika berbicara soal pelbagai tuduhan yang diarahkan ke PBNU selama ini oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau eks kader Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang kini berada di DPP PKB.

"Bukan masalah yang dituduhkan oleh Muhaimin, oleh siapa yang mantan PRD itu, yang tidak mengerti sejarahnya ikut bicara. Ini yang akan kita bereskan. Akan kita bersihkan DPP PKB itu menjadi PKB sesuai dengan harapan para alim ulama, para pendiri NU, dan para pengurus NU," kata Umarsyah di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu.

Di sisi lain, Amirsyah menjelaskan hasil kesimpulan dari tim khusus PBNU yang mengkaji hubungan NU dan PKB akan diumumkan satu atau dua hari ke depan.

Ia pun mengatakan kini sedang menunggu instruksi dari Ketua Umum PBNU untuk menyikapi Muktamar PKB. Diketahui, PKB akan menggelar Muktamar di Bali 24-25 Agustus akhir pekan ini.

"Tetapi yakinlah, bahwa proses-proses ini semua berjalan menuju satu titik insya Allah akan terjadi perubahan-perubahan yang lebih baik untuk DPP PKB. Kaitannya bagaimana, kapan, dan sebagainya atau kaitannya dengan strategi dan taktik itu menjadi rahasia dapurnya ketua umum," kata dia.

(rzr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER