Area Depan DPR Steril Massa Aksi, Kericuhan Pecah di Slipi

Massa aksi tolak revisi UU Pilkada telah membubarkan diri dari sekitar gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/8) malam. Area depan gedung DPR sudah steril dari massa.

Pantauan CNNIndonesia.com pada pukul 19.45 WIB, sudah tidak terlihat massa di Jalan Gatot Subroto depan gedung DPR. Namun, puluhan aparat masih terlihat berjaga di beberapa titik di depan gedung DPR.

Polisi sempat mendorong massa lewat akses pagar yang dijebol pada siang hari. Gas air mata beberapa kali ditembakkan, massa kemudian mundur.

Kendati sudah steril dari massa aksi, jalan di depan gedung DPR belum dibuka. Demikian pula ruas tol dalam kota di depan DPR.

Sementara itu, pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, kerusuhan pecah di sejumlah titik di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Pagar beton pemisah jalan tol tampak terbakar. Ada pula halte yang terbakar di titik lain.

Aparat melontarkan tembakan gas air mata di depan gerbang Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto arah Slipi. Dari arah massa aksi juga tampak lemparan benda mengarah ke barisan polisi.

Aksi demonstrasi besar-besaran ini digelar buntut sikap pemerintah dan DPR yang menyetujui revisi UU Pilkada Nomor 10/2016. Rapat pembahasan itu hanya berlangsung selama tujuh jam pada Rabu (21/8).

PDIP jadi satu-satunya fraksi di DPR yang menolak revisi UU Pilkada itu. Materi yang disepakati dalam pembahasan itu justru bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang ambang batas pencalonan kepala daerah dan penghitungan syarat usia pasangan calon kepala daerah.

Pada Kamis ini, DPR sedianya mengagendakan rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. Namun, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad akhirnya menyatakan pengesahan RUU Pilkada dibatalkan.