Ribuan mahasiswa, buruh, dan elemen masyarakat sipil memadati Jalan Indrapura, Surabaya, depan Gedung DPRD Jawa Timur, Jumat (23/8) siang.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan menolak Revisi UU Pilkada yang dilakukan DPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa memekikkan umpatan khas Surabaya yang ditujukan pada Jokowi dan DPR.
Salah orator dari mobil komando mengatakan, melalui aksi ini mereka ingin menemui anggota DPRD Jatim untuk menyampaikan aspirasinya. Jika tidak, menurutnya lebih baik DPR dibubarkan.
"Bubarkan DPR. DPR adalah dewan pengkhianat rakyat beserta kroni-kroni Jokowi di Jakarta," ucapnya.
Ia melanjutkan, meski mahasiswa di Surabaya berada jauh dari DPR RI di Jakarta, mereka akan tetap menyuarakan tuntutan rakyat.
"Mereka di Jakarta, kami di Surabaya, kami mengerti dan kami mengawal putusan MK," katanya.
Lihat Juga : |
Pantauan di lokasi, aparat kepolisian sudah berjaga di depan gedung DPRD Jatim. Pagar kawat berduri juga membentang. Sementara arus lalu lintas di Jalan Indrapura tersendat, menyisakan satu lajur.
DPR sejauh ini sudah membatalkan RUU Pilkada yang sedianya disahkan kemarin melalui rapat paripurna. Paripurna urung digelar karena tak kuorum.
Pembatalan dilakukan setelah gelombang massif aksi penolakan. Publik kesal lantaran revisi UU Pilkada membangkan pada putusan MK sehari sebelumnya.
Dengan pembatalan ini, makan Pilkada akan merujuk pada UU yang sesuai dengan putusan MK.
(frd/fra)