Kronologi Detik-detik Demo Semarang Bentrok dengan Aparat Versi GERAM

CNN Indonesia
Senin, 26 Agu 2024 23:48 WIB
Gerakan rakyat menggugat (GERAM) beber kronologi demo di Semarang berujung ricuh imbas bentrokan dengan aparat pada Senin (26/8).
Gerakan rakyat menggugat (GERAM) beber kronologi demo di Semarang berujung ricuh imbas bentrokan dengan aparat pada Senin (26/8). (Arsip Gerakan rakyat menggugat/GERAM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gerakan rakyat menggugat (GERAM) buka suara mengenai kronologi demo di Semarang memanas dan berujung ricuh imbas bentrokan dengan aparat pada Senin (26/8).

Berdasarkan keterangan resmi tertulis, mereka menyatakan sejak awal berencana gelar aksi di depan kantor DPRD Jawa Tengah. Aksi dilakukan untuk mengawal PKPU Pilkada, menolakk revisi UU TNI/Polri, serta pengesahan RUU Perampasan Aset.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, mereka memutuskan memindah titik aksi karena pengamanan oleh aparat dinilai berlebihan dengan mengerahkan lebih dari 1.000 personel dan menutup hampir seluruh jalur evakuasi.

Massa aksi akhirnya memutuskan bergeser titik aksi ke depan kantor DPRD Kota Semarang (Balai Kota) dan 1.000 massa mulai berkumpul sekitar pukul 13.30 WIB. Pasukan kepolisian berjaga dalam pintu masuk kawasan Balai Kota.

Hingga pada 16.00 WIB massa aksi mencoba masuk Balai Kota Semarang, namun terus dihadang aparat kepolisian. Proses penghadangan dilakukan dengan represif ke massa aksi, sehingga memicu keributan.

Pada 18.00 WIB, aparat mulai mengancam akan melakukan pembubaran dengan alasan batasan jam untuk melakukan aksi. Beberapa kali aparat disebut memukul massa aksi yang berada di depan ketika mendorong mencoba masuk. Sekitar delapan orang disebut alami kepala bocor kena pentungan polisi.

[Gambas:Video CNN]



Sekitar pukul 18.30 WIB, setelah massa aksi melakukan salat bersama, aparat bersenjata lengkap membawa mobil water canon dan berulang kali menyemprotkan air. Aparat kepolisian mulai menembaki gas air mata dan membuat pedemo mundur dan berlarian.

Banyak massa aksi terjebak di beberapa gedung, puluhan masa aksi pingsan dan luka-luka. Aparat terus maju ke arah massa, sampai pedemo terdorong ke depan Paragon Mall.

Polisi disebut menembaki gas air mata bahkan masuk ke perkampungan warga, banyak anak yang sedang mengaji terkena gas air mata.

Sekitar pukul 19.40 WIB kondisi semakin sulit bagi massa, tabung oksigen habis dan jumlah ambulan terbatas, selain itu beberapa gedung tempat masa aksi terjebak dijaga kepolisian sehingga ambulan sulit masuk.

Di sisi lain, puluhan masa aksi ditangkap kepolisian dan diarahkan ke Polrestabes Semarang. Tim hukum GERAM sedang mendampingi korban di Polrestabes, namun belum diberikan akses bantuan hukum oleh RESMOB unit V dengan alasan tidak jelas.

Saat ini, Kapolrestabes Semarang di depan Polrestabes melarang masa aksi untuk bersolidaritas kepada kawan-kawan yang ditahan.

Di kondisi lain, puluhan korban represif dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Respons polisi

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto mengatakan sekitar 1.500 personel polisi yang diterjunkan untuk mengamankan aksi.

"Pengamanan ini untuk memastikan penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara bermartabat," katanya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar secara terpisah juga menyayangkan keterlibatan oknum siswa SMK dalam demonstrasi mahasiswa di depan kantor DPRD Kota Semarang yang berakhir ricuh.

Menurut dia, para siswa yang masih berseragam sekolah tersebut membawa kayu panjang dan ikut melempari polisi. Bahkan, lanjut dia, Wakasat Intel Polrestabes Semarang ikut terluka akibat lemparan kayu tersebut.

"Kami sayangkan mahasiswa melibatkan siswa SMK dan mereka terprovokasi," kata Irwan Anwar.

(chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER