Maju Pilwalkot Jogja, Hasto Ajukan Mundur dari BKKBN ke Jokowi

CNN Indonesia
Jumat, 30 Agu 2024 10:23 WIB
Pasangan bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta usungan PDIP, Hasto Wardoyo dan Wawan Hermawan resmi mendaftarkan diri ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Kamis (29/8) sore. (CNN Indonesia/Tunggul)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Kader PDIP yang juga Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, disebut sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya tersebut ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Pengajuan mundur itu diajukan sehari sebelum Hasto mendaftar jadi bacawalkot Yogyakarta ke KPU, Kamis (29/8).

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto  menyebut Hasto telah mengurus pengunduran dirinya dari jabatan Kepala BKKBN pada 28 Agustus lalu.

"Sudah mengajukan permohonan pengunduran diri ke presiden. Tadi, kita sebelum ke KPU sudah menerima tanda terima pengunduran dirinya, dan sekarang sedang berproses. Sehingga sebelum tanggal 8 (September) pada saat (tenggat waktu) pemenuhan persyaratan paslon, kami yakin akan bisa terpenuhi," ucapnya, Kamis.

Hasto berpasangan dengan bakal calon wakil wali kota Wawan Hermawan diantar PDIP untuk mendaftar jadi peserta Pilwalkot Yogyakarta ke KPU setempat pada Kamis sore lalu.

Berdasarkan pantauan, Hasto dan Wawan berjalan kaki dari Kantor DPD PDIP DIY di Jetis ke Kantor KPU Kota Yogyakarta di Tegalrejo. Jarak kedua titik kurang lebih 1,3 kilometer.

Perjalanan pasangan calon usungan PDIP ini menuju kantor KPU diiringi aksi pawai budaya beserta rombongan simpatisan berpakaian merah. Sepanjang langkahnya, Hasto dan Wawan sesekali bersalaman dengan warga di pinggir jalan.

Tampak pula Ketua DPP PDIP DIY, Djarot Saiful Hidayat di tengah iring-iringan rombongan kader serta pengurus parpol tingkat kota maupun provinsi yang mendampingi Hasto-Wawan.

Mempertahankan Jogja Istimewa

Setibanya di lokasi, Hasto dan Wawan langsung disambut jajaran komisioner KPU Kota Yogyakarta sebelum memulai proses pendaftaran.

"Setelah (berkas syarat pendaftaran) diteliti itu dinyatakan sah diterima sebagai pendaftar bakal calon wali Kota Yogyakarta dan calon wali kota," kata Hasto usai merampungkan proses penyerahan berkas syarat pendaftaran di KPU Kota Yogyakarta, Kamis petang.

"Jogjakarta adalah kota istimewa, oleh karena itu kita harus mampu mewujudkan kota yang istimewa dan dari situlah kita harus membangun, harus to be different, harus berbeda dengan kota-kota yang lainnya, kalau ke Jogja pasti ada yang istimewa," sambung dia yang pernah jadi Bupati Kulon Progo, DIY itu.

Hasto berjanji selain mempertahankan keistimewaan Yogyakarta, ia dan Wawan berkomitmen membangun kota yang sehat, bersih dari permasalahan sampah, dan memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cakap, serta pembangunan generasi muda hingga ekonomi mandiri demi menyongsong bonus demografi.

"Ibu hamilnya, yang melahirkan bebas dari stunting, dan penyakit-penyakit lain. Itu penting," ujar mantan bupati Kulon Progo berlatar belakang dokter spesialis kandungan itu.

Hasto menilai duetnya dengan Wawan yang juga Wakil Ketua KADIN DIY itu akan mampu mewujudkan visi misi tersebut.

Pasangan Hasto dan Wawan dijadwalkan akan melakukan pengecekan kesehatan di RSUD Wirosaban pada Sabtu (31/8) esok. Sementara KPU akan memulai proses verifikasi berkas pendaftaran tanggal 30 Agustus sampai 4 September 2024.

Berdasarkan catatan KPU, sejauh ini ada tiga pasangan calon yang mendaftar keikutsertaan pada Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Sudah ada dua paslon yang mendaftar sebelum Hasto-Wawan.

Pendaftar pertama adalah pasangan Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo, Rabu (28/8) kemarin. Afnan adalah mantan senator DPD RI, sementara Singgih merupakan eks Kepala Dinas Pariwisata DIY serta Pj. Wali Kota Yogtakarta.

Keduanya diusung oleh Golkar, Gerindra, PPP, PKS, PKB, dan tiga parpol di luar parleman, yakni PSI, Partai Buruh, dan Partai Ummat,

Pasangan Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena menjadi pendaftar berikutnya, Kamis pagi tadi. Heroe adalah mantan wakil wali Kota Yogyakarta, sedangkan Supena dikenal sebagai pengusaha. Mereka diusung PAN, NasDem, Demokrat, Partai Gelora, Hanura, PKN, Perindo, Garuda, dan Prima.

(kum/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK