Aparat Tangkap Demonstran Pasang Spanduk Diskreditkan Polisi di Aceh

CNN Indonesia
Sabtu, 31 Agu 2024 14:50 WIB
Dari belasan yang ditangkap, enam di antaranya diduga pasang spanduk provokasi-ujaran kebencian yang ditujukan ke institusi Polri atau mendiskreditkan polisi.
Ilustrasi. Dari belasan demonstran di Banda Aceh yang ditangkap, enam di antaranya diduga pasang spanduk provokasi-ujaran kebencian yang ditujukan ke institusi Polri atau mendiskreditkan polisi. (iStockphoto/SimonSkafar)
Banda Aceh, CNN Indonesia --

Personel Polresta Banda Aceh menangkap 16 orang yang terlibat aksi demonstrasi di kantor DPR Aceh beberapa waktu lalu.

Dari belasan yang ditangkap, enam di antaranya dibekuk karena diduga berperan memasang spanduk provokasi dan ujaran kebencian yang ditujukan ke institusi Polri atau mendiskreditkan polisi.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli mengatakan, mereka ditangkap saat melakukan demonstrasi di DPR Aceh karena sudah mengganggu ketertiban umum dan diduga akan membuat kericuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita amankan 16 orang pelaku pendemo anarkis dari Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SMUR) di depan kantor DPR Aceh. 6 diantaranya diduga terlibat memasang spanduk provokasi membenci Polri," kata Fahmi kepada wartawan, Jumat sore (30/8).

Sebelum demonstrasi berlangsung, 6 orang tersebut diduga memasang spanduk di setiap jembatan penyeberangan orang (JPO) di Banda Aceh dengan tulisan 'polisi pembunuh' lalu 'polisi biadab' dan tulisan 'pelaku pelanggaran HAM di Aceh militer dan negara'.

Fahmi menyebutkan bahwa massa aksi tersebut awalnya berjumlah sekitar 30 orang yang datang dari Kota Lhokseumawe ke Banda Aceh hanya untuk ikut demonstrasi.

Setelah diselidiki, kata Fahmi, 6 orang itu diduga dari kelompok Anarko. Dia mengatakan hal itu diketahui aparat saat mereka mencoret pos polisi di Simpang Jambo Tape Banda Aceh dan dinding jalan Flyover dengan tulisan 'ACAB' dengan ditambahi logo Anarko.

"(Pedemo) mereka ini dipengaruhi oleh kelompok Anarko dan ini sudah masuk di Kota Banda Aceh dan kita mengambil sikap tegas dan ini tidak boleh dibiarkan," ujar Fahmi.

Personel Polresta Banda Aceh menangkap 16 orang yang terlibat aksi demonstrasi di kantor DPR Aceh, dimana 6 diantaranya diduga berperan memasang spanduk provokasi dan ujaran kebencian yang ditujukan ke institusi Polri.Polresta Banda Aceh mengamankan spanduk yang bertuliskan ujaran kebencian terhadap institusi Polri di Banda Aceh. (CNN Indonesia/Dani)

Fahmi juga membantah bahwa mereka yang ditangkap itu ingin menyampaikan aspirasi dengan baik sebagai bentuk kebebasan berekspresi.

"Dari pendalaman kami itu hanya kamuflase jadi yang ditonjolkan mereka aspirasi rakyat itu adalah bungkusnya. Tapi isinya dari fakta yang kami dapatkan mereka ingin membuat kerusuhan di Banda Aceh. Kita tidak anti itu (soal menyampaikan aspirasi)," katanya.

Selain itu, dari 16 orang yang ditangkap, kata Fahmi, tujuh di antaranya positif menggunakan ganja hasil tes urine. Namun mereka tetap dipulangkan ke rumah masing-masing untuk rehabilitasi sendiri.

"Mereka semua akan dipulangkan termasuk yang 6 orang itu hanya wajib lapor. Pemulangan mereka akan melibatkan kepala desa, orangtua dan kampus karena mereka rata-rata mahasiswa," ucapnya.

Aspirasi Kekesalan

Sementara itu, Kepala Operasional LBH Banda Aceh, Qodrat menduga tulisan di spanduk tersebut merupakan aspirasi mahasiswa yang melihat sikap dan kondisi institusi aparat hukum saat adanya aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

"Ya itu mungkin aspirasi kekesalan kawan-kawan mahasiswa," kata Qodrat.

LBH Banda Aceh menyesalkan adanya upaya pihak kepolisian yang mencoba menghalangi pihaknya untuk menjumpai 16 pedemo yang ditahan di Polresta Banda Aceh.

Apalagi pihaknya sudah menyiapkan surat kuasa yang itu harus ditandatangani oleh para mahasiswa yang ditahan.

"Kita sudah coba mengakses mereka dari kemarin, tapi tidak diizinkan masuk. Kami menganggap itu upaya menghalangi mereka (pendemo) untuk menerima bantuan hukum," katanya.

(dra/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER