Deputi Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) Tri Handoko Seto mengatakan curah hujan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur terjadi sepanjang tahun.
Dia juga mengungkapkan kawasan ini potensial besar terjadi bencana banjir dan tanah longsor imbas curah hujan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana itu hujannya sepanjang tahun. Musim kemaraunya masih 150 milimeter itu masih garis batas. Masuk September naik lagi. Jadi memang di sana karakteristik hujan sepanjang tahun. Potensi bencana banjir tanah longsor besar," kata Seto usai menggelar Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (2/9).
Seto menjelaskan karakter curah hujan khususnya di kawasan IKN tidak sama dengan di wilayah di Jakarta.
Guna meminimalisir hal itu, ia mengatakan BMKG melakukan pelbagai upaya seperti modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di IKN yang berpotensi banjir dan tanah longsor tersebut.
"Masih ada yang bobol-bobol juga sedikit, tapi ya ada genangan-genangan masih ada, tapi kita berupaya semaksimal mungkin untuk menguranginya sesuai dengan batas kemampuan manusia dan batas teknologi yang ada di Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, BMKG sempat memprediksi sifat hujan di musim kemarau khusus Kalimantan menunjukkan sebagian besarnya Normal, yaitu 46 ZoM. Sebanyak 17 ZoM lainnya diprediksi mengalami sifat Atas Normal, dan 4 ZoM Bawah Normal.
Pada peta prediksi musim kemarau 2024, IKN dan sekitarnya ditampilkan dengan warna kuning alias sifat hujan normal.