Janji-janji 3 Paslon Bakal Cagub DKI: The Jakmania hingga Polusi
Tiga bakal pasangan calon di Pilgub DKI Jakarta yang telah melakukan pendaftaran baru saja menjalani tes kesehatan di RSUD Tarakan selama tiga hari terakhir mulai 30 Agustus-1 September lalu.
Meski masa kampanye baru akan dimulai hampir sebulan lagi pada 25 September mendatang, masing-masing bakal paslon telah mengumbar janji mereka di Ibu Kota jika terpilih. Padahal, KPUD DKI juga belum menetapkan ketiganya sebagai paslon tetap alias masih bakal calon.
Hingga penutupan pendaftaran pada Kamis (29/8), KPU DKI menerima tiga berkas pendaftaran tiga bakal pasangan calon. Mereka yakni Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
RK didukung 10 dari 11 partai di DPRD DKI. Kemudian ada Pramono Anung-Rano Karno yang didukung PDIP. Lalu, satu calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
Dalam beberapa kesempatan ketiganya telah menyampaikan sejumlah gagasannya untuk DKI. Mulai dari menyinggung masalah kemacetan, polusi, hingga subsidi mobil listrik.
"Usaha pemerintah pusat sudah. Makanya kenapa sekarang? Satu, diberikan subsidi untuk listrik. Itu kan salah satu. Untuk mengurangi pertama adalah karbon, kedua jumlah kendaraan. Bensin makin naik, lari ke listrik," kata Rano Karno di Jakarta, Minggu (1/9) dikutip dari detikcom.
Rano menggagas wacana subsidi kendaraan listrik untuk mengurangi polusi udara dan harga BBM yang terus naik. Bersamaan dengan ide itu, Rano ingin agar stasiun pengisian kendaraan listrik ditambah sebab tak semua tempat tinggal menyediakan.
"Kalau rumahnya cuma 900 Watt, mau beli mobil listrik, makanya kenapa di pom-pom bensin ada untuk bisa ngecas. Kan itu sebetulnya," kata Rano.
Sementara Pramono Anung menginginkan jalan layang khusus sepeda dan motor untuk mengurai kemacetan.
"Kalau perlu dibuatkan elevated. Elevated buat siapa? Khusus untuk sepeda dan motor," kata Pram usai menggelar pertemuan dengan sejumlah masyarakat dari berbagai kalangan ekonomi kelas bawah, di Menteng Jakarta Pusat, Senin (2/8).
Dia menilai jalur khusus untuk sepeda dan motor dalam bentuk elevated menjadi alternatif. Hal itu menurut dia sudah banyak dilakukan di negara-negara maju.
Fokus untuk mengatasi masalah polusi juga disampaikan Ridwan Kamil. Dia prihatin terhadap jumlah masyarakat penderita ISPA yang terus bertambah.
Kita komit dalam visi misi kesehatan juga perbaikan kesehatan, apalagi polusi. Kita dengar ya seringkali RS penuh dengan ISPA karena faktor polusi. Nanti kami akan fokus untuk penyelesaian kesehatan udara, bagian dari prioritas nanti jika terpilih," kata RK usai tes kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Sabtu (31/8).
Mantan Gubernur Jawa Barat itu juga ingin memperbanyak hunian di tengah kota dengan konsep seperti RSUD Tarakan yang dibangun di atas Kali Cideng, Jakarta Pusat.
"Jadi ide bangunan tinggi di atas sungai untuk kepentingan publik sudah ada contohnya ini. Cuma, bedanya nanti kami akan coba memperbanyak hunian tengah kota, dengan konsep membangun seperti di rumah sakit ini, yang sudah ada contohnya," katanya.
RK yang merupakan politikus Partai Golkar juga mengaku akan mulai mencintai Persija dan The Jakmania. Dia berkomitmen akan memperjuangkan aspirasi keduanya jika terpilih jadi gubernur Jakarta.
RK mengatakan komitmen mencintai Persija dan Jak Mania akan dibuktikan jika terpilih.
"Dengan situasi saya yang seperti ini, kami tidak akan terlalu banyak kampanye membawa isu Persija atau Jakmania, kecuali berkomitmen, kalau nanti terpilih, Insya Allah pembuktian mencintai Persija dan Jakmania-nya akan kami buktikan dengan mendahulukan aspirasi," kata RK usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta (31/8).
Sementara, di saat cagub-cawagu lain, seperti Ridwan Kamil (RK) dan Rano sudah banyak melontarkan gagasannya untuk Jakarta, Dharma lebih memilih menyimpan 'senjata' tersebut untuk dikeluarkan saat debat nanti.
Menurut dia, saling adu gagasan saat ini hanya akan menimbulkan silang pendapat.
"Untuk itu [ide atau gagasan program] teknis, ya. Teknis kami simpan dulu, pada waktu saatnya tepat kami akan sampaikan," kata Dharma selepas tes kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Minggu (1/9).
Dharma mengkritik sejumlah ide dan gagasan yang dianalisis bakal cagub kompetitornya. Dia mengaku tak ingin gaya-gayaan dengan melakukan hal yang sama.
"Saya tidak mau buru-buru, gaya-gayaan ngomong, gitu loh. Saya ingin dikaji betul supaya ketika kita ngomong itu enggak asbun (asal bunyi), karena kan kami harus belajar dulu berapa dia (Jakarta) punya PAD (pendapatan asli daerah)," kata dia.
(thr/isn)