RK Balas Keraguan Rano Karno soal Hunian di Atas Stasiun-Pasar Jakarta

Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil yakin gagasan membangun hunian di atas stasiun dan pasar akan menjadi solusi. Ia menyampaikan itu dalam merespons bakal Cawagub Jakarta rivalnya, Rano Karno yang meragukan ide tersebut.

"Kita lakukan makanya enggak hanya di atas stasiun, ada puluhan di atas pasar-pasar. Jadi dikombinasi Insya Allah itu jadi solusi," kata RK ketika ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (5/9).

RK menilai ide itu sangatlah realistis. Ia menjawab keraguan Rano yang menyebut ide itu bukan solusi utama karena jumlah stasiun di Jakarta yang jumlahnya juga tak begitu banyak.

Ia menyatakan poin dari gagasan itu tak bertumpu pada jumlah stasiun. Melainkan, harga lahan di Jakarta yang hari ini semakin mahal.

"Sehingga di mana ada kesempatan lahan-lahan itu didensifikasi untuk perumahan rakyat social housing sesuai juga aspirasi dan arahan Pak Prabowo," ujar dia.

Lihat Juga : ANALISIS Pilgub Jakarta 2024, Siapa Jadi Jawara Baru di Tanah Betawi?

RK pun menceritakan pengalaman pribadinya yang pernah menetap di hunian di atas stasiun dulu saat tinggal di Hong Kong pada 2001-2003 silam.

Ia menyebut kehidupannya kala itu sangatlah produktif karena kemudahan akses dari tempat tinggalnya dulu.

"Turun ke bawah ke basemen langsung ketemu stasiun kereta kan, pulang juga sama," ucapnya.

Rano sebelumnya menilai gagasan RK mendirikan hunian di atas stasiun di Jakarta itu bukanlah solusi utama. Ia mengaitkannya dengan stasiun di Jakarta yang menurutnya jumlahnya tak begitu banyak.

"Itu kan salah satu solusi, bukan solusi utama. Stasiun di Jakarta bisa dihitung, Tanah Abang, Manggarai, populasi di situ paling berapa sih?" kata Rano di Bogor, Selasa (3/9) mengutip Detik.com.

"Sebetulnya apa, ya? Itu ya mungkin intuisi seorang arsitek. Melihat kebakaran daerah Manggarai, korban rumah banyak. Ya kenapa, Pak? Gang kecil, sumber air nggak ada, infrastruktur juga begitu," imbuhnya.

Lihat Juga : Janji-janji 3 Paslon Bakal Cagub DKI: The Jakmania hingga Polusi