Kumpul di IKN, Jokowi Minta TNI-Polri Jaga Transisi Pemerintahan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan dua hal penting saat mengumpulkan pejabat TNI-Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Pertama, Jokowi kepada TNI-Polri untuk terus berupaya menjaga stabilitas keamanan Indonesia menjelang gelaran Pilkada serentak pada November 2024 mendatang. Selain itu, Jokowi juga meminta TNI-Polri mendukung transisi ke pemerintahan RI di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Pastikan proses transisi ini berjalan dengan baik dan lancar. Jangan sampai ada riak-riak yang berpotensi mengganggu," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada pejabat TNI-Polri di Istana Negara, IKN, Kaltim yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/9).
Jokowi menekankan agar apabila ada permasalahan kecil segera diselesaikan agar tidak menjadi sebuah persoalan yang membesar di kemudian hari. Ia juga berpesan agar TNI-Polri menjaga netralitas mereka dalam proses demokrasi RI, termasuk di Pilkada serentak 2024.
"Saya minta TNI dan Polri harus betul-betul menjaga stabilitas yang sudah terjaga sampai saat ini," kata ayah dari Gibran dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tersebut.
Lihat Juga : |
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta maaf terkait kinerja dalam satu dekade kepemimpinannya sebelum resmi purnatugas per 20 Oktober 2024 mendatang.
Jokowi kemudian bercerita apabila dia melakukan kunjungan kerja ke daerah, terkadang ia lupa untuk menegur sapa dan bersalaman baik itu dengan Kapolda, Pangdam, Kapolres maupun Dandim.
Jokowi menilai keluputannya itu bisa saja menjadi masalah dan tidak mengenakkan hati aparat yang bertugas di daerah saat itu.
"Kadang saya salami ada yang enggak saya salami, ada yang luput enggak salaman, 'wadih masa saya enggak disalami sama Presiden, padahal saya Pangdam'. Nah saya kan enggak hapal Pangdamnya yang mana, Kapolda yang mana, kalau enggak ngenalin," ujarnya.