Cak Imin: Angkatan Siber Mendesak Usai Data NPWP Jokowi Bocor

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Sep 2024 05:15 WIB
Ketum PKB Cak Imin menyebut Kementerian Pertahanan harus segera membentuk angkatan siber agar insiden kebocoran data tak terulang kembali.
Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan keberadaan angkatan siber sangat mendesak setelah terjadi kebocoran 6 juta data di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. (CNN Indonesia/ Muhammad Arief)
Makassar, CNN Indonesia --

Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan keberadaan angkatan siber sangat mendesak setelah terjadi kebocoran 6 juta data di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

"Berarti ketahanan nasional kita harus redefinisi bukan hanya ketahanan teritorial, tapi sudah sampai pada tentunya level ketahanan data pribadi, tahanan teritori dunia maya," kata Cak Imin di Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (20/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Cak Imin pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan harus segera membentuk satu angkatan baru yakni angkatan pertahanan siber untuk mengantisipasi kebocoran data yang kerap dialami Indonesia.

"Nah ini harus sudah masuk salah satu kekuatan yang harus dipersiapkan. Karena itu sudah saatnya Kementerian pertahanan menambah satu angkatan yang bernama cyber security atau pertahanan siber," ujarnya.

Pembentukan angkatan siber, kata Cak Imin, harus segera dilakukan oleh Kementerian Pertahanan. Menurutnya, kebocoran data ini harus segera ditangani secara cepat.

"Ini amat sangat mendesak menjadi salah satu sektor yang harus ditangani oleh Kementerian Pertahanan," tuturnya.

Sebanyak 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diduga bocor dan dijual oleh Bjorka di Breach Forum, termasuk NPWP milik Presiden Joko Widodo dan kedua putranya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep yang disampaikan oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto dalam unggahannya di X, Rabu (18/9).

"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," ujar Teguh dalam unggahannya.

"NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yang diberikan oleh pelaku," imbuhnya.

Teguh juga menyertakan tangkapan layar unggahan penjahat siber di Breach Forums. Dalam tangkapan layar tersebut, unggahan tampak dibuat oleh Bjorka pada September 2024.

Total ada 6,6 juta yang dijual dalam forum tersebut. Data-data tersebut dibanderol dengan harga US$10 ribu atau sekitar Rp153,1 juta.

"Dalam sampel ini kamu akan mendapatkan informasi pribadi tentang presiden Indonesia dan putra-putranya yang bodoh, selain itu ada juga data tentang Menteri Keuangan dan menteri lainnya yang tidak berguna," demikian bunyi keterangan Bjorka dalam forum gelap tersebut.

(mir/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER