Pemerintah Klaim KKB Tak Minta Imbalan untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Pemerintah mengklaim Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya tidak meminta apapun sebagai timbal balik dalam proses pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan Philip dibebaskan buah dari pendekatan tim satgas Cartenz dan pihak-pihak yang terlibat.

"Tidak ada yang mereka minta, kita hanya pendekatan secara persuasif," kata dia saat ditanya timbal balik yang diberikan pemerintah kepada KKB, di Jakarta Timur, Sabtu (21/9).

Hadi menjelaskan bahwa proses negosiasi berjalan panjang karena pemerintah mengedepankan soft approach kepada pihak KKB. Menurut dia tim Satgas Cartenz terus memantau perkembangan selama Philip disandera.

Menurut Hadi proses negosiasi juga melibatkan berbagai pihak, tidak hanya dari TNI maupun Polri. Menurutnya pemerintah turut melibatkan tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga gereja agar KKB membebaskan Kapten Philip.

"Keterlibatan tokoh adat, tokoh masyarakat, gereja, semuanya sangat memengaruhi dalam proses pembebasan ini," ujar Hadi.

"Bayangkan 1 tahun 7 bulan kita negosiasi dan Alhamdulillah, kita tim satgas dan dibantu oleh seluruh komponen bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik," imbuhnya.

Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan pada Sabtu (21/9) usai disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, selama 1,5 tahun.

Menurut Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani, Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 menggunakan soft approach dalam upaya pembebasan.

Usai dibebaskan, Philip kemudian langsung diterbangkan ke Jakarta. Ia tiba di Lanud Halim Perdanakusumah pada Sabtu malam, dan langsung diserahkan ke pemerintah Selandia Baru.