ANALISIS

Janji Zaken Kabinet Prabowo dan Tantangan Koalisi Gemuk

CNN Indonesia
Kamis, 03 Okt 2024 14:33 WIB
Dosen Hukum Tata Negara Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah mengatakan gaung zaken kabinet di pemerintahan Prabowo-Gibran sulit dilakukan.
Zaken kabinet yang digaungkan koalisi Prabowo dinilai sulit terwujud. Presiden terpilih Prabowo diyakini akan memberikan kursi menteri ke partai politik hingga relawan pendukung. (AFP/YASUYOSHI CHIBA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah nama calon menteri mulai bermunculan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang.

Setidaknya Golkar dan PAN yang terang-terangan berharap kadernya menjadi menteri di pemerintahan Prabowo. Golkar mengusulkan Meutya Hafid dan PAN berharap kader Muhammadiyah mendapat kursi menteri pendidikan.

Zaken kabinet yang sering digaungkan oleh orang-orang dekat Prabowo dinilai tidak akan terwujud. Hal itu dilatarbelakangi oleh pengesahan perubahan Undang-undang Kementerian Negara yang memberi keleluasaan kepada presiden untuk membentuk kabinet, tidak lagi terbatas 34 kementerian saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen Hukum Tata Negara Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah mengatakan gaung zaken kabinet di pemerintahan Prabowo-Gibran mustahil bisa dibentuk. Ia meyakini kabinet mendatang akan gemuk dengan alasan politik balas budi.

"Sebenarnya soal ini sudah kita prediksi sejak awal ya kalau kemungkinan komposisi kementerian Prabowo itu mustahil dengan zaken kabinet itu, meskipun beberapa kali juga orang-orang di dekat istana, orang-orang di dekat Prabowo bahkan itu berkali-kali menyebut soal zaken kabinet 'Kita akan bangun kabinet profesional dan lain sebagainya'," ujar Hamzah kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/10).

"Padahal, kalau melihat faktanya, riil politiknya, ya komposisi koalisi Prabowo yang begitu sangat gemuk itu membuat zaken kabinet itu mustahil di dalam kementerian Prabowo nanti," sambungnya.

Hamzah mengatakan tawar-menawar kini menjadi praktik lazim dalam politik Indonesia. Prabowo, menurutnya, pasti akan berpikir panjang untuk memberi tempat kepada banyak pendukungnya.

"Jadi, omong kosong kalau kita bicara soal zaken kabinet itu, karena kalau bicara soal zaken kabinet hal yang paling bisa dijadikan sebagai pendekatan utama adalah ya kementerian-kementerian itu atau menteri-menteri itu tidak boleh ada keterkaitan langsung dengan partai politik," ucap dia.

Ia justru memprediksi sebaliknya. Ia meyakini kabinet Prabowo-Gibran ke depan akan diisi oleh banyak orang-orang politik yang tergabung di dalam koalisi.

"Prediksi saya komposisi kementerian Prabowo Itu akan tetap diisi oleh orang-orang yang secara genealogi politik berasal dari koalisi Prabowo yang notabene adalah orang-orang partai politik," kata Hamzah.


Berlanjut ke halaman berikutnya...

Pengaruh Jokowi di Kabinet Prabowo-Gibran

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER