Sebanyak 61 rumah warga di Kota Batam dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) rusak usai diterjang angin puting beliung, Selasa (8/10).
Angin puting beliung di Pulau Aweng Kecamatan Bulang Batam itu membuat rumah warga yang tinggal di pesisir pantai rusak. Puting beliung juga merusak puluhan rumah warga yang tinggal di pesisir pantai wilayah Telang Kecil, Desa Mantang Besar Kecamatan Mantang, Bintan.
"Untuk Batam ada 4 rumah warga yang rusak sedang dan ringan, untuk Bintan ada 57 rumah rusak berat, sedang hingga ringan," kata Penata Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Kepri, Hardin Nafi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa angin puting beliung di kedua wilayah tersebut. Menurutnya, kerusakan rumah warga kebanyakan terjadi di bagian atap rumah.
"Tidak ada korban jiwa. Petugas masih melakukan asesmen untuk menilai kerusakan rumah warga yang terdampak angin puting beliung," ujarnya.
Dia menambahkan, potensi angin puting beliung, angin kencang disertai hujan lebat masih terjadi beberapa hari ke depan di Kepulauan Riau berdasarkan pengamatan dari BMKG. Dia menghimbau warga yang tinggal di pesisir pantai untuk selalu waspada dan berhati-hati dengan kondisi cuaca yang terjadi.
Puting beliung juga merusak puluhan rumah warga dan fasilitas umum di tiga kecamatan di Kabupaten Jembrana, Bali.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Bali, I Putu Agus Artana Putra selaku mengatakan peristiwa angin puting beliung berserta hujan deras terjadi pada Senin (7/10) 03:30 WITA dini hari. Artana mengakui kerugian akibat bencana alam itu mencapai ratusan juta rupiah.
"Cuaca ekstrim angin puting beliung disertai hujan intensitas tinggi terjadi pada hari Senin kemarin," kata Artana Selasa (8/10) sore.
Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja mengatakan angin puting beliung terjadi karena Pulau Bali sudah memasuki musim peralihan atau pancaroba dan akan memasuki musim penghujan.
"Nah kejadian-kejadian puting beliung ini, memang seringnya muncul di musim-musim pancaroba. Istilahnya, memang waktunya akan muncul, seperti itu," kata Wiratmaja