Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (9/10) siang.
Usai pertemuan yang digelar satu jam, Gus Yahya mengatakan Imam Besar Masjid Nabawi menaruh harapan ada kerja sama lebih erat antara pemerintah Indonesia, NU dan Arab Saudi terkait inisiatif perdamaian dunia.
"[Kerja sama] di semua bidang, termasuk keagamaan dan inisiatif-inisiatif upaya perdamaian dunia," kata Gus Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Yahya mengatakan Syekh Ahmad turut menyampaikan apresiasinya terhadap langkah dan inisiatif NU terkait pengembangan dakwah, pengembangan ilmu, dan upaya perdamaian dunia.
Syekh Ahmad, lanjutnya, mau bertemu dengan pimpinan NU karena NU dikenal sebagai organisasi Islam terbesar di dunia dan mempunyai pelbagai inisiatif besar di berbagai bidang. Sehingga sangat berkepentingan untuk bisa juga menjalin hubungan dengan PBNU.
Di satu sisi, Gus Yahya terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Arab Saudi. Terlebih, ia menganggap Saudi sebagai negara Islam yang paling penting.
"Mereka merupakan pelayan dari dua tempat suci, sehingga tidak ada inisiatif di dunia islam yang berjalan efektif tanpa Saudi," kata Gus Yahya.
Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify melakukan kunjungan ke Indonesia selama empat hari sejak Selasa (7/10) ini hingga Jumat (11/10).
Ia akan menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh dan pimpinan organisasi Islam di Indonesia. Dia juga dijadwalkan akan menyampaikan khutbah dan menjadi imam salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (11/10) mendatang.
(rzr/isn)