Beda Istana Negara dan Garuda yang Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan dua istana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (11/10) ini. Agenda peresmian itu disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana.

"Peresmian Istana Negara dan Istana Garuda," kata Yusuf kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/10).

Istana Garuda dan Istana Negara merupakan dua titik berbeda yang menjadi bagian dari Istana Kepresidenan di IKN. Kedua istana tersebut berlokasi di zona 1A Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Pada awal Agustus 2024, Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menjelaskan Istana Negara IKN meliputi basemen dan lantai dasar serta lapangan upacara.

Istana Negara IKN juga digambarkan sebagai bangunan megah yang menjadi kediaman resmi Presiden Indonesia.

Sementara itu, Istana Garuda merupakan area khusus wilayah kantor presiden. Secara letak posisi, Istana Garuda berada tepat di belakang Istana Negara pada dataran lahan yang lebih tinggi.

Istana Garuda akan menjadi tempat Presiden melakukan aktivitas kerja rutin, menerima tamu audiensi, dan menggelar rapat. Istana Garuda diproyeksi mirip fungsinya dengan Istana Merdeka Jakarta.

"Beliau (Jokowi) menyampaikan ini Istana Garuda bukan kantor presiden lagi tapi Istana Garuda, yang di bawah Istana Negara," kata Basuki.

"Nama ini sudah official, ini Istana Garuda dan di sana ada Istana Negara. Istana Garuda dan Istana Negara," imbuhnya.

Tampilan Istana Garuda lebih mencolok ketimbang Istana Negara IKN lantaran keberadaan Burung Garuda Raksasa yang memiliki bentang sayap sepanjang 177 meter dan tinggi 77 meter.

Dilansir situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, rancangan karya Nyoman Nuarta itu dibangun di atas lahan seluas 55,7 hektare (ha) dengan luas tapak 334.200 meter persegi.

Nuarta mengatakan Istana Garuda didesain sebagai 'sesosok rumah' yang berasosiasi pada garuda.

Tidak hanya berhenti pada landmark sebuah kawasan, tapi lebih sebagai bentuk pencapaian sinergi antara sains, seni, dan teknologi. Perpaduan ketiganya mewarnai keberadaan bangunan-bangunan ikonik di seluruh dunia.