Komeng Berpeluang Pindah Komite DPD: Para Pemilih Tak Usah Khawatir

CNN Indonesia
Senin, 14 Okt 2024 08:52 WIB
Komeng saat ini telah ditempatkan di Komite II DPD yang mengurusi pertanian, namun dia tetap membuka peluang dipindahkan ke komite urusan seni-budaya.
Anggota DPD RI dari Dapil Jawa Barat, Komeng. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPD RI asal Jawa Barat Alfiansyah Komeng tetap membuka peluang dipindahkan ke komite urusan seni-budaya di lembaga perwakilan daerah tersebut.

Hal itu diucapkannya dalam unggahan media sosial Instagram @komeng.original, Sabtu (12/10), saat buka suara mengenai polemik penempatan dirinya di Komite II DPD yang jadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir.

Komite II DPD mencakup urusan pengelolaan sumber daya alam dan pengelolaan sumber daya ekonomi lainnya, termasuk soal pertanian hingga perkebunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senator asal Jawa Barat itu kemudian meminta agar para pemilihnya tidak khawatir. Ia masih bisa untuk pindah ke Komite III yang salah satunya mengurusi seni budaya sesuai minatnya sejak awal.

Komeng mengatakan demikian karena sistem penugasan anggota DPD juga dapat berpindah komite setiap tahun. Oleh karena itu, lanjutnya, hal tersebut membuat dirinya dan anggota DPD lain bertugas di alat kelengkapan dewan lain selama periode jabatan.

Komeng lantas mengakhiri pernyataan itu dengan menegaskan dirinya sebagai anggota DPD RI tetap menghormati lembaga dan pimpinan.

"Kepada para pemilih saya enggak usah khawatir. Saya bisa hari ini pindah ke Komite III, tapi di DPD itu kan katanya komite itu kolektif kolegial. Jadi bisa tahun ini saya di Komite II tahun depan Komite III, semua harus merasakan," ujar Komeng.

"Buat pemilih jangan khawatir, saya bisa hari ini pindah ke komite III... Dan secara kelembagaan kami tetap menghormati DPD dan Ketua DPD," imbuh pria yang belakangan dikenal pernah menjadi bagian dari aktivis mahasiswa juga di masa lalunya.

Komite III DPD RI merupakan alat kelengkapan DPD RI yang urusannya melingkupi agama dan pendidikan, termasuk di dalamnya seni budaya hingga kepemudaan.

Komeng menjelaskan bahwa Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin memberi kebebasan kepada dirinya untuk memilih. Ia lantas masuk Komite II setelah berdiskusi dengan Senator Jabar lainnya.

"Waktu itu saya hasil dari rembugan Dapil Jabar itu di Komite II tentang Pertanian. Memang visi misi saya di seni budaya," ujar Komeng.

"Soal pak Sultan Najamudin itu juga memberikan kebebasan kepada saya. Bukan dari DPD atau Pak Sultan sebagai Ketua DPD menguji saya, enggak juga. Saya diberi kebebasan," lanjutnya.

Senator yang juga dikenal sebagai komedian itu mengatakan dirinya sempat ditawari pindah ke Komite III, yang sesuai dengan visi misinya ketika kampanye.

Namun, ia mengaku diharapkan tetap berada di Komite II oleh senator lain, terutama dari komite tersebut. Komeng lalu memastikan pihaknya tak memiliki masalah dengan Ketua DPD RI maupun anggota DPD lainnya.

"Kemarin juga kan waktu sidang itu kan Pak Sultan menawari, terus tiba-tiba teman-teman saya yang sudah berkelompok di komite itu [bilang], 'Bang Komeng jangan pindah dong'," ujar Komeng.

"Jadi, saya dengan Ketua DPD enggak ada masalah, saya dengan kelembagaan DPD juga enggak ada masalah, karena semua memberikan kebebasan kepada saya," tambahnya.

Sebelumnya ramai polemik soal penempatan Komeng setelah dia bertanya perihal tugasnya di Komite II kepada Pimpinan DPD beberapa waktu lalu. Kala itu, Komeng mengatakan sedari awal ingin masuk komite yang menangani urusan seni budaya. Dan, dia merasa tak ahli di bidang-bidang yang dinaungi Komite II.

"Nah saya ini sebenernya komitenya ingin di seni budaya, tapi saya habis dijenggutin jadi saya masuk ke Komite II yang saya tidak memahami, tadi soal pertanian. Nah tadi kan Pimpinan bilang itu harus mempelajari cepat. Pimpinan bisa mengarahkan saya, saya harus belajar ke mana? Nah itu. Terima kasih, Pimpinan," ucap Komeng pada rapat yang digelar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/10).

(kid/kid/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER