Profil Sherly Tjoanda yang Diusulkan Ganti Benny Laos di Pilgub Malut
Sherly Tjoanda diusulkan sebagai calon gubernur Maluku Utara untuk menggantikan Cagub Malut nomor urut empat mendiang Benny Laos. Benny meninggal dalam kecelakaan speedboat yang meledak pada Sabtu (12/10) lalu di Pulau Taliabu, Maluku Utara.
Sherly Tjoanda adalah istri dari Cagub Maluku Utara nomor empat Benny Laos. Dalam peristiwa kecelakaan di Pulau Taliabu itu, Sherly mengalami luka dan menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Dan, berikut profil singkat Sherly Tjoanda yang diusulkan ganti Benny Laos di Pilgub Malut.
Perempuan yang lahir pada 8 Agustus 1984 itu juga telah dikaruniai tiga anak bersama Benny.
Dari penelusuran CNNIndonesia.com pada berbagai unggahan di media sosialnya, Sherly dikenal sebagai sosok yang kerap mendampingi suaminya berkampanye dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat.
Misalnya, dalam salah satu kampanye di Pulau Mangoli, Kepulauan Sula, pada 6 Oktober, Sherly tampak memperkenalkan diri dan berkomunikasi dengan warga untuk mendukung suaminya.
Sebagai istri dari mantan Bupati Morotai, Sherly pun berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial di wilayah Maluku Utara.
Salah satunya adalah keterlibatannya sebagai Ketua Yayasan Bela Peduli, sebuah organisasi sosial yang didirikan bersama Benny. Yayasan ini aktif memberikan bantuan kepada rumah ibadah, korban bencana, serta dukungan finansial bagi talenta lokal dalam bidang seni dan olahraga.
Selain itu, Sherly menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Maluku Utara. Dilansir laman HKTI, organisasi tersebut bergerak di bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Maluku Utara.
Dalam posisi tersebut, Sherly berperan aktif menyuarakan kesejahteraan petani di wilayah Malut. Dirinya sempat terlibat dalam beberapa kegiatan dan diskusi pertanian bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morotai, seperti pada Juli 2023. Anak tertuanya, Edbert Laos, juga turut serta dalam kesempatan tersebut.
Tragedi yang menimpa rombongan Benny Laos terjadi saat perjalanan kampanye ke Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat.
Speedboat Bella 72 yang mereka tumpangi mengalami ledakan di perairan Taliabu hingga menewaskan Benny. Sedangkan, Sherly menderita luka bakar serius dan kini tengah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
Speedboat tersebut membawa 33 penumpang. Selain Benny, lima korban lainnya juga meninggal dunia, termasuk anggota DPRD Maluku Utara dari Partai Demokrat Ester Tantri, Ketua PPP Malut Mubin A Wahid, anggota Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamonabot, serta dua warga bernama Mahsudin Ode Muisi dan Nasrun.
Kemudian untuk kelanjutan kontestasi di Pilgub Malut, delapan partai yang semula mengusung mengusung pasangan nomor urut 4, Benny Laos-Sarbin Sehe mengajukan Sherly sebagai cagub.
Bukan tanpa sebab mereka mengusulkan Sherly menggantikan mendiang suaminya jadi Cagub Malut. Juru bicara pasangan Benny-Sarbin, Muksin Amrin, mengatakan bahwa delapan pimpinan partai koalisi telah sepakat untuk mendorong Sherly sebagai calon gubernur.
Menurut Muksin, alasan di balik pengusulan Sherly adalah untuk mewujudkan visi serta perjuangan Benny Laos yang telah dirintis selama masa kampanye.
Hingga saat ini, Sherly Tjoanda belum memberikan pernyataan resmi terkait kesediaannya menggantikan suaminya dalam Pilkada Maluku Utara. Menurut Muksin, pihaknya akan bertemu dengan Sherly pada 15 Oktober mendatang untuk mengonfirmasi kesediaannya maju sebagai calon gubernur.
(arn/kid)