Empat Bandara Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

CNN Indonesia
Senin, 04 Nov 2024 13:39 WIB
empat bandara di NTT ditutup letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Sejumlah maskapai khawatir abu vulkanik mengganggu penerbangan pesawat.
Operasional Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. (AFP/ARNOLD WELIANTO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia Cabang Kupang melaporkan empat bandara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak beroperasi sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.

"Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi," kata General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman saat dihubungi di Kupang, Senin (4/11).

Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, kemudian Bandara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Bandara Frans Seda Maumere menurut dia, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut.

Kemudian tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari pihak maskapai yakni Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut.

Ia mengatakan, pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.

Sementara Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BNPB akan berkoordinasi langsung dengan Kementerian Perhubungan terkait dengan pembaharuan penutupan bandara imbas erupsi gunung di Kabupaten Flores Timur itu.

"Yang kemudian akan kami sampaikan pada update konferensi pers berikutnya," ujarnya.

Muhari menyebut saat ini tercatat 10 orang meninggal dunia. Ia juga mengungkap aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 1.584 mdpl yang terjadi pada dini hari itu berdampak pada sejumlah desa di dua kecamatan.

Terdapat 6 desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Kemudian satu desa di Kecamatan Ile Bura, yakni Desa Dulipali.

Menurut Muhari, sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa terdampak erupsi, dengan rincian di Kecamatan Wulanggitang 2.527 KK atau 9.479 jiwa dan Ile Bura 207 KK atau 816 jiwa.

"Ini bukan jumlah pengungsi, tetapi ini jumlah warga terdampak di tujuh desa ini," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selama 58 hari, terhitung 4 November sampai 31 Desember 2024

Keputusan tersebut tertuang melalui Keputusan Bupati Flores Timur Nomor: BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024.

(khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER