Rapat dengan DPR, Bakamla Buka Suara soal Imigran Rohingya Masuk RI

CNN Indonesia
Selasa, 12 Nov 2024 02:15 WIB
Dalam rapat dengan Komisi I DPR, Senin (11/11), Kabakamla mengatakan untuk pengamanan jalur laut pihaknya menjalin kerjasama dengan TNI AL
Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya TNI Irvansyah. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah merespons pertanyaan anggota Komisi I DPR RI soal penyelundupan imigran Rohingya masuk wilayah RI, terutama pesisir Sumatra, menggunakan kapal kayu dari laut beberapa waktu terakhir.

Dalam rapat dengan Komisi I DPR, Senin (11/11), Irvansyah mengatakan untuk pengamanan jalur laut, pihaknya menjalin kerjasama dengan TNI AL dan menggelar patroli bersama di wilayah yang dianggap menjadi pintu masuk bagi pengungsi Rohingya.

"Kalau Rohingya sudah kerjasama dengan TNI AL, di Utara Aceh kita sudah taruh unsur patroli kita di sana dan diatur sektor dan pergantiannya di laut. Dampaknya lumayan, sudah tidak ada yang masuk lagi," kata Irvansyah dalam rapat dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (11/11).

Selain di Aceh Utara, Bakamla juga berkoordinasi dengan TNI AL berpatroli di perairan Laut Natuna Utara.

Irvansyah menyampaikan Bakamla dengan TNI AL senantiasa berkoordinasi agar kapal patroli tak pernah absen dari wilayah-wilayah tersebut.

Ia menjelaskan Bakamla dengan TNI AL pun secara bergiliran berjaga di perairan Laut Natuna.

"Walaupun kapalnya sedikit. Tapi harus selalu ada di laut kita gantian dengan AL, kapan Bakamla ke laut, kapan AL ke laut, kapan istirahat, kapan perbaikan kapalnya," ujar dia.

Pertemuan dengan Coast Guard China

Usai menghadiri rapat bersama Komisi I DPR tersebut, Irvansyah mengatakan pihaknya telah mengagendakan pertemuan dengan China Coast Guard (Penjaga Pantai China) untuk membahas kerja sama seputar keamanan laut.

Namun, dia memastikan tidak akan ada pembahasan mengenai masalah Laut China Selatan. Pertemuan dengan China Coast Guard akan membicarakan soal patroli bersama.

Sejauh ini, kata Laksdya TNI Irvansyah, Bakamla RI dengan China Coast Guard lebih sering bertemu di laut saat sama-sama menjaga keamanan. Dia lantas mengagendakan agar pertemuan itu digelar akhir November atau awal Desember 2024.

"Kami 'kan sudah sering ketemu di laut, sekarang bertemu di darat. Semua masalah tidak akan selesai kalau enggak bertemu ngobrol," kata Irvansyah setelah menghadiri rapat bersama Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut dia, kerja sama yang akan diajukan dengan China Coast Guard dalam hal latihan-latihan bersama atau menjalin kerja sama pendidikan.

Irvansyah mengatakan Bakamla ingin terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas untuk keamanan laut, terlebih lagi jumlah personel Bakamla saat ini tidak banyak.

Menurutnya agenda pertemuan dengan Coast Guard China itu selaras dengan poin-poin pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping. Dalam poin pembicaraan itu, ada pembahasan tentang pertahanan dan keamanan laut.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo berpesan agar kekuatan Bakamla harus terus ditingkatkan, baik dari kekuatan personel hingga organisasinya. Namun, untuk 100 hari program kerja, pihaknya akan meningkatkan patroli di laut.

"Bakamla core business-nya itu patroli di laut. Selama 100 hari kami tingkatkan patrolinya dan kami tingkatkan unsurnya dengan melaksanakan patroli di daerah-daerah yang dianggap strategis dan kerawanannya cukup tinggi," kata dia.

(mnf, antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER