Kunjungan ke AS, Prabowo Tetap Rapat soal Korban Erupsi Lewotobi

CNN Indonesia
Rabu, 13 Nov 2024 01:00 WIB
Prabowo Subianto tetap ikut rapat soal korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di sela kunjungan kenegaraan ke Washington DC, AS. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto tetap mengikuti rapat soal korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, NTT pada Selasa (12/11) WIB. Hal itu ia lakukan di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Washington DC, AS.

Prabowo mengikuti rapat melalui video conference bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih. Ia meminta perkembangan penanganan bencana erupsi tersebut.

"Saya ingin diberi update bagaimana tentang keadaan bencana di Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores Timur, NTT. Mohon saya diberi update, silakan," ujar Prabowo saat rapat seperti dalam keterangan pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (12/11).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjawab bahwa tim gabungan yang meliputi BNPB, Kementerian Sosial, TNI, Polri, serta pemerintah daerah telah berkoordinasi untuk hal itu.

Mereka bersama-sama melakukan langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi sejak erupsi pertama yang terjadi pada 3 November dini hari.

"Lebih dari 13 ribu warga telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman guna menghindari dampak erupsi. Tadi pagi kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dipimpin oleh Bapak Wapres dan sejak erupsi 3 dini hari yang lalu, BNPB, Kemensos, TNI, Polri, Pemda juga telah langsung melakukan penyelamatan dan evakuasi warga," jelas Suharyanto.



Terkait penanganan korban, Suharyanto juga mengungkapkan pemerintah akan memberikan dana tunggu hunian kepada warga yang rumahnya rusak berat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur.

Dana tunggu hunian diberikan sebesar Rp500.000 per bulan untuk tiap Kepala Keluarga (KK) selama enam bulan. Maka, totalnya tiap KK mendapatkan Rp3.000.000.

Pemberian dana tunggu hunian itu berdasarkan asumsi dalam waktu enam bulan, renovasi ataupun relokasi rumah baru telah selesai semua. Suharyanto mengatakan BNPB telah menyampaikan kepada pemerintah ada 2.700 unit rumah yang perlu direlokasi.

Pada saat yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyiapkan Rp60 juta bagi untuk memperbaiki rumah yang rusak berat.

Ara menjelaskan anggaran tersebut akan berasal dari APBN, APBD, hingga pihak swasta, "Tapi kalau itu kurang ya mesti kami tambahkan," ucap dia.

(chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK