Survei Litbang Kompas: Khofifah 52,5%, Risma 20,9%, Luluk 3,8%

CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2024 08:36 WIB
Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak berpeluang menjalani periode kedua pemerintahannya dengan kokohnya tingkat keterpilihan mereka. Antara Foto
Jakarta, CNN Indonesia --

Litbang Kompas menyebut elektabilitas petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul jauh dari Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim di Pilgub Jatim.

Elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 52,5 persen. Elektabilitas Risma-Gus Hans 20,9 persen dan Luluk-Lukman 3,8 persen.

"Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak berpeluang menjalani periode kedua pemerintahannya dengan kokohnya tingkat keterpilihan mereka," dikutip dari Harian Kompas, Jumat (15/11).

Litbang Kompas juga mencatat keunggulan Khofifah-Emil dari segi popularitas atau keterkenalan. Popularitas pasangan itu mencapai 90,1 persen.

Sementara itu, Risma-Gus Hans hanya dikenal 63,3 persen responden. Kemudian, Luluk-Lukman hanya dikenal 18,8 persen responden.

Litbang Kompas melihat keunggulan Khofifah-Emil tak lepas dari soliditas Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di akar rumput. Sebagian besar pemilih partai-partai KIM Plus mendukung Khofifah-Emil.

"Barisan koalisi KIM plus terbukti masih mampu menjaga soliditas pemilihnya dibandingkan dengan pemilih PKB, PDI-P, dan Hanura," dikutip dari Harian Kompas.

Mereka menambahkan, "Lebih dari setengah pemilih PKB justru mengalihkan dukungannya kepada Khofifah-Emil dan hanya menyisakan sekitar 6 persen dukungan kepada Luluk-Lukmanul yang diusung partainya."

Survei dilaksanakan 2-7 November dengan melibatkan 800 orang responden. Margin of error survei ±3,46 persen. Survei ini dibiayai penuh oleh Harian Kompas.

Survei LSI Denny JA juga mencatat keunggulan telak Khofifah-Emil. Elektabilitas pasangan itu mencapai 67 persen pada survei 27 Oktober-3 November.

Elektabilitas Risma-Gus Hans 19,1 persen, sedangkan Luluk-Lukman 2,1 persen. Ada 0,6 persen suara tidak sah dan 11,2 persen responden yang belum memutuskan atau tidak menjawab.

(dhf/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK