Hasil Survei Polbrain: Pilkada Jatim Diprediksi Dinamis Sampai Akhir

Info Politik | CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2024 19:17 WIB
Direktur Eksekutif Polbrain, Airlangga Pribadi Kusman, menilai dari hasil survei terbaru Pilkada Jatim akan berjalan dinamis hingga akhir.
Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik Polbrain, Airlangga Pribadi Kusman. (Foto: Dok Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pilkada Jawa Timur 2024 diprediksi akan terus berlangsung dinamis hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024. Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik Polbrain, Airlangga Pribadi Kusman, mengatakan bahwa meskipun dua pasangan calon telah mengemuka, persaingan tetap sangat ketat, terutama dengan adanya kelompok pemilih yang masih bisa beralih hingga detik-detik terakhir.

"Kami melihat situasi Pilkada Jatim masih dinamis, bahkan sampai hari H nanti. Meski demikian, harus diakui fokus publik sudah mengerucut pada dua pasangan calon, yaitu Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans. Keduanya akan saling berebut pemilih yang belum menentukan serta pemilih masing-masing kubu yang masih bisa berubah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11).

Berdasarkan survei terbaru dari Polbrain, Khofifah-Emil saat ini memimpin dengan elektabilitas sebesar 49,3 persen, sementara pasangan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) mengikuti dengan 35,2 persen. Pasangan Luluk Nurhamidah-Lukmanul Khakim berada di angka 5,3 persen, sementara 10,2 persen responden masih belum memutuskan pilihan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga menyebut bahwa persaingan praktis kini terbatas pada dua pasangan tersebut, dengan total elektabilitas mereka mencapai lebih dari 85 persen suara.

"Di sisa waktu yang ada saat ini, baik Khofifah-Emil maupun Risma-Gus Hans harus memacu diri pada lap terakhir untuk bisa mengunci kemenangan," jelas dia.

Menurut Airlangga, ada tiga faktor utama yang akan mempengaruhi hasil Pilkada Jatim. Pertama, kelompok pemilih yang belum memutuskan pilihan.

Sekitar 10 persen responden masih dalam kategori undecided voters, yang menjadi sasaran utama bagi kedua pasangan calon.

Kedua, terdapat sejumlah pemilih yang sudah menentukan pilihan tetapi masih terbuka untuk berubah. Berdasarkan survei, 44,3 persen pemilih menyatakan bahwa mereka bisa saja mengubah pilihan mereka saat pemungutan suara berlangsung.

"Ceruk pasar inilah yang akan menjadi penentu utama, medan pertempuran paling penting, bagi Risma-Gus Hans dan Khofifah-Emil. Artinya situasi bisa berubah signifikan bila swing voters ini bisa digaet," jelasnya.

Faktor ketiga adalah sejauh mana pasangan Luluk-Lukman dapat mengoptimalkan dukungan dari basis Nahdliyin mereka. Khofifah, yang memiliki hubungan kuat dengan PKB dan Nahdlatul Ulama, bisa terpengaruh jika Luluk berhasil menggerakkan lebih banyak suara dari kalangan ini.

"Artinya masih ada cukup waktu, baik Risma-Gus Hans maupun Khofifah-Emil untuk menentukan hasil akhir, apakah Risma-Gus Hans mampu menyalip di lap terakhir, atau Khofifah-Emil memperkokoh posisinya," tuturnya.

Sebagai informasi, Survei Polbrain dilakukan pada 18-23 Oktober 2024, dengan melibatkan 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER