Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang KM92: Gagal Fungsi Rem Truk Trailer

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Nov 2024 17:15 WIB
Polisi menyebut penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang akibat kegagalan fungsi rem pada truk trailer.
Polisi menyebut penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang akibat kegagalan fungsi rem pada truk trailer. (Dok. Istimewa via Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menyebut penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang pada Senin (11/11) akibat kegagalan fungsi rem pada truk trailer. Sopir truk berinisial R pun ditetapkan sebagai tersangka.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham mengatakan telah melakukan penyelidikan berikut olah TKP menggunakan metode TAA (traffic accident analysis) dan ram check kendaraan.

"Pemeriksaan ahli maupun saksi-saksi serta hasil olah TKP dengan TAA dan ram check kendaraan, maka telah dapat disimpulkan kecelakaan tersebut karena kegagalan fungsi rem pada kendaraan truk trailer," kata Jules dalam sebuah konferensi pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil olah TKP, ditemukan bekas rem yang dicurigai bekas rem truk trailer berada 200 meter sebelum titik tabrak. Panjang bekas rem 30 meter.

Kemudian hasil ram check menunjukkan tidak ada kebocoran angin pada sistem rem sehingga disimpulkan rem dalam kondisi baik sebelum kecelakaan.

Jules menambahkan jarak kampas rem dengan tromol pada bagian roda sebelah kiri 0,70 mm, sedangkan di sebelah kanan belum dapat diperiksa karena saat evakuasi sudah dalam perubahan.

"Ada indikasi kampas rem terlalu panas, karena berubah warna, kompresor bersih dalam kondisi baik," katanya.

Dalam peristiwa ini, sopir trailer R ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (14/11). Jules menyebut R mengendarai kendaraan dengan tidak wajar. Selain itu dia juga tidak mematuhi rambu peringatan untuk mengantisipasi kecepatan dan jarak pengereman.

"[R] diduga melanggar Pasal 311 ayat 5 UU Lalu Lintas Angkutan Jalan dengan ancaman 12 tahun penjara atau denda paling banyak Rp24 juta," kata Jules.

(els/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER