Pengamat: Pilgub DKI Bisa Satu Putaran Jika Anak Abah Dukung Pram-Rano

CNN Indonesia
Minggu, 17 Nov 2024 15:55 WIB
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an menilai Pilkada Jakarta bisa berpotensi satu putaran dimenangkan Pramono-Rano jika memenuhi sejumlah syarat.
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an menilai Pilkada Jakarta bisa berpotensi satu putaran dimenangkan Pramono-Rano jika memenuhi sejumlah syarat. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an menilai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta bisa berpotensi satu putaran dimenangkan Pramono Anung-Rano Karno jika memenuhi sejumlah syarat.

Pernyataan itu disampaikan Ali sekaligus merespons pertemuan Anies Baswedan dengan Pramono-Rano, Jumat (15/11) lalu. Ali menilai Pilgub DKI saat ini sangat potensial hanya akan berlangsung satu putaran, terutama setelah pertemuan tersebut.

"Hari ini, hampir semua lembaga survei itu sudah menyatakan yang unggul adalah Pramono-Rano. Jadi, satu putaran berpotensi tapi, ini tidak automatically," kata Ali saat dihubungi, Minggu (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali mengungkap sejumlah faktor yang akan menentukan Pilgub DKI akan satu putaran. Pertama, eksodus secara masif pendukung Anies kepada Pramono-Rano. Ia mengaku pesimis pilkada akan satu putaran jika eksodus dukungan tidak terjadi secara masif.

Kedua, kata dia, ada stagnasi elektoral pada pasangan gubernur nomor urut dua, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana. Ali memperkirakan potensi satu putaran bisa terjadi jika elektabilitas keduanya stagnan di angka 3-5 persen.

"Tapi ketika kalau Dharma-Kun mengalami kenaikan elektoral, 10 persen misalnya, itu secara otomatis satu putaran akan sulit terjadi," katanya.

Ali menyadari kunjungan Pramono-Rano ke kediaman Anies beberapa waktu lalu sebagai upaya memanfaatkan momentum agar pilgub bisa satu putaran. Terlebih, setelah keduanya kini unggul di sejumlah hasil survei.

Menurut Ali, Ridwan Kamil-Suswono kini tengah berada dalam posisi sulit. Selain penurunan tren elektabilitas, Ali juga melihat mesin kerja partai RK-Suswono juga tak solid.

"Kalau kita perhatikan RK-Suswono maksudnya, ini seperti ditinggal parpol pendukung. Padahal, kalau kita bicara dukungan di DKI ini yang paling mayoritas adalah RK-Suswono. Tapi saya melihat mesin partai tidak bekerja secara maksimal," katanya.

Meski begitu, Ali membuka peluang dinamikanya bisa berubah dalam sisa dua pekan tersisa hingga pemungutan suara 27 November. Dia mengungkap dua faktor. Pertama, secara demografis, wilayah di Jakarta mudah diakses, sehingga perubahan dinamika politik bisa langsung dirasakan masyarakat.

Kedua, Ali meyakini debat juga menjadi variabel kuat perubahan peta politik dan elektoral. Oleh karenanya, dia menilai dalam sisa dua pekan terakhir, semuanya bisa terjadi.

"Jadi kalau ditanya, apa hal yang bisa memengaruhi kenaikan dan penurunan elektabilitas secara cepat di Jakarta, adalah pertama secara geografis DKJ gampang diakses. Kedua, penetrasi informasi itu bisa cepat sampai ke grassroot. Ketiga, debat kandidat punya pengaruh, beda dengan daerah lain," katanya.

(thr/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER