Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi melantik enam juru bicara (jubir) di Gedung Krida Bhakti, Jakarta, Senin (18/11).
Salah satu yang dilantik adalah Ujang Komaruddin yang dikenal sebagai pengamat politik Indonesia. Pria kelahiran 1981 itu merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) sejak 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ujang juga dosen tetap di Universitas Al Azhar Indonesia. Lulusan S3 Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini pernah menjabat sebagai staf khusus Ketua DPR, Ade Komarudin.
Ujang tercatat mengenyam pendidikan S2 Ilmu Politik di UI, setelah sebelumnya menamatkan S1 Politik Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung.
Mewarnai karirnya sebagai pengamat, pembicara, dan pengurus sejumlah organisasi, Ujang juga sempat menjadi Tim Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan di Fokus Parlemen pada 2013 lalu.
Pria kelahiran Subang itu juga beberapa kali menerbitkan opini hingga merilis buku yang bertalian dengan dunia politik. Salah satunya, Buku 'Ideologi Partai Politik: Antara Kepentingan Partai Dan Wong Cilik' yang diterbitkan pada 2016.
Ujang mengunggah momen sebelum dilantik menjadi juru bicara PCO. Ia mengajak semua orang tetap berbuat baik.
"Semoga semuanya mudah dan lancar yaa Allah. Aamiin... Tak peduli berapa banyak orang yang membencimu, memotong jalanmu, tersenyum di depan, memukul di belakang, nyinyir, dan memfitnahmu. Tetaplah tersenyum. Tetaplah berbuat baik. Dan tetaplah nikmati hidup," ujarnya.
Selain Ujang, Hasan Nasbi juga melantik lima juri bicara lainnya, yakni Philips Vermonte, Adita Irawati, Prita Laura, Dedek Prayudi, dan Hariqo Wibawa Satria.
Hasan juga mengangkat tiga staf khusus, yakni Tjut Andjani, Hafizhul Mizan, dan Syahril Ilhami.
Kemudian enam tenaga ahli utama PCO, antara lain Lalu Tubagus Arie Rukmantara, Hamdan Hamedan, Wahyu Andrianto, Albert Tarigan, Pandji Setiadi Nugraha, Ricky Tamba.
(khr/fra)