Kapolri Minta Waspadai Gencarnya Provokasi Jelang Coblosan Pilkada

CNN Indonesia
Kamis, 21 Nov 2024 18:52 WIB
Kapolri mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memecah belah persatuan menjelang coblosan Pilkada 2024.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai menggelar acara Doa Bersama Pilkada Damai di Lapangan Simpang Lima Semarang, Rabu (20/11). (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Semarang, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memecah belah persatuan menjelang coblosan Pilkada 2024.

"Pemimpin tugasnya menyejahterakan masyarakatnya. Jangan terpancing dengan provokasi, hal-hal yang bisa memecah belah persatuan," ujar Listyo usai menggelar acara Doa Bersama Pilkada Damai di Lapangan Simpang Lima Semarang, Rabu (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolri tak menampik bila menjelang coblosan 27 November 2024, marak upaya provokatif dan hoax yang ada di media sosial. Namun pihaknya meminta agar masyarakat dapat memahami adanya perbedaan khususnya perbedaan pandangan politik.

"Walaupun tentunya masing-masing memiliki perbedaan dalam hal pilihan, dalam hal Paslon, yang bisa kita sampaikan adalah siapapun yang terpilih kita harus menjaga persatuan dan kesatuan sehingga tentunya Pembangunan di wilayah Jawa Tengah ini dapat kita laksanakan," tambah Listyo.

Sebelumnya, pada hari yang sama di Jakarta, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta seluruh pihak untuk melakukan pencegahan atas potensi pecahnya konflik di Pilkada serentak 2024.

Putra sulung Presiden ketujuh RI Joko Widodo itu tak mau Pilkada Serentak 2024 ini hingga memakan korban jiwa. Gibran menekankan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan dalam berdemokrasi.

"Jika ada potensi konflik walau sekecil apapun, segera selesaikan jangan sampai membesar dan jangan sampai timbulkan korban jiwa," ucapnya dalam Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang Pilkada 2024, Monas, Jakarta, Rabu.

Dia pun mengingatkan agar kasus pembacokan terhadap seorang saksi salah satu pasangan calon bupati-wakil bupati di Pilkada Kabupaten Sampang 2024 tidak terjadi ke daerah lain.

"Kita tidak ingin apa yang terjadi di Sampang terjadi di tempat lain. Semua pihak harus secara aktif melakukan pencegahan dan deteksi dini," kata Gibran.

Salah seorang warga di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, JSP tewas dibacok sejumlah warga usai menemui kandidat calon Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi di kediamannya di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang.

JSP diketahui warga setempat menjadi saksi paslon Pilkada Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.

Sikap politiknya ini bertolak belakang dengan warga di sekitar rumahnya yang mayoritas merapat ke paslon nomor urut 1 KH Mohammad Bin Mu'afi Zaini - H Abdullah Hidayat.

Sejauh ini, pihak kepolisian telah menangkap tiga pelaku dalam kasus pembacokan ini.

Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes M Farman mengungkap identitas ketiga pelaku yang ditangkap itu berinisial FS, IDI, dan DUR. Semuanya merupakan warga Sampang, Madura.

(dmr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER