Bagian Budaya Bangsa, Risma Janji Tak Abaikan Pencak Silat di Madiun

Info Politik | CNN Indonesia
Jumat, 22 Nov 2024 09:39 WIB
Risma menyebut, pencak silat merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Sehingga, sektor pencak silat harus mendapat perhatian.
Cagub Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini atau Risma dalam kunjungan ke Padepokan IKSPI Kera Sakti Pusat Madiun di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun pada Kamis (21/11). (Foto: dok Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Calon gubernur (cagub) Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini atau Risma menyatakan akan mencari cara untuk memajukan bela diri pencak silat, termasuk terkait penyelenggaraan kejuaraan, hingga mengatasi perselisihan antarperguruan di Madiun.

Hal tersebut disampaikan Risma menyusul dialog dengan Ketua Umum Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, Bambang Sunarja dalam kunjungan ke Padepokan IKSPI Kera Sakti Pusat Madiun di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun pada Kamis (21/11).

Risma menyebut, pencak silat merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Sehingga, sektor pencak silat harus mendapat perhatian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ini bisa diangkat, saya percaya suatu saat pencak silat ini akan bisa dilihat dunia. Karena sebetulnya pencak silat bukan hanya mengandalkan kekuatan fisik, namun juga seni," ujar Risma.

Pada kesempatan tersebut, Bambang mengungkapkan sejumlah permasalahan yang dihadapi dunia pencak silat Madiun. Salah satunya, event pencak silat yang dinilai sulit diselenggarakan karena keterbatasan anggaran dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang menaungi IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) sebagai wadah perguruan-perguruan silat.

Bambang mengatakan, pengadaan kegiatan-kegiatan terkait pencak silat pun kerap gagal dengan alasan keamanan.

"Apalagi kejuaraan di Kota/Kabupaten Madiun, tidak boleh. Kenapa ketika mengadakan dipersulit? Kalau memang Madiun disebut Kota Silat, Kampung Pesilat, maka bebaskan kami mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat," kata Bambang.

Adapun masalah selanjutnya yang dipaparkan Bambang kepada Risma, adalah perselisihan antarperguruan silat, yang diakui menyulitkan para praktisi pencak silat di Madiun untuk mendapatkan izin penyelenggaraan acara.

Merespons keluhan tersebut, Risma menyatakan akan berusaha mempersatukan perguruan-perguruan silat di Madiun. Menurutnya, setiap perguruan silat memiliki ciri khas masing-masing.

Risma optimis, jika semua pihak mau berdialog bersama dengan kepala dingin, perkembangan pencak silat akan dapat didorong signifikan.

"Semua perguruan punya ciri khas tersendiri. Jadi sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perguruan-perguruan yang ada bisa bersama untuk mengembangkan budaya ini, hingga nanti dikenal di belahan dunia," tuturnya.

Lebih lanjut, Risma berharap agar anak-anak mendapatkan pengetahuan terkait budaya bangsa seperti pencak silat, sejak dini.

"Insya Allah, jika nanti Tuhan mempercayai saya sebagai gubernur, saya akan gabungkan, duduk bersama, dan saya tanyai kebutuhan mereka apa. Mestinya tidak ada pertentangan antara mereka. Saya nantinya akan mencoba, karena pencak silat sendiri bisa menjadi ikon dan potensi untuk olahraga, serta khazanah budaya Indonesia," pungkas Risma.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER