Bareskrim Asistensi Kasus Anak Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak Jaksel

CNN Indonesia
Selasa, 03 Des 2024 05:25 WIB
Propam Bareskim melakukan asistensi penanganan kasus pembunuhan anak berinisial MAS (14) terhadap ayahnya, APW (40) dan neneknya, RM (69) di Jaksel.
Lokasi remaja berinisial MAS (14) yang membunuh dengan menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (detikcom/Taufiq Syarifudin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri dikerahkan untuk mengasistensi penanganan kasus pembunuhan oleh remaja berinisial MAS (14) terhadap ayahnya APW (40) dan neneknya, RM (69) di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Pihak Bareskrim Polri telah melakukan asistensi ke unit PPA Polres Jakarta Selatan," kata Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri, Brigjen Desy Andriani kepada wartawan, Senin (2/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desy mengatakan dalam mengusut perkara ini pihaknya telah melibatkan sejumlah pihak mulai dari asosiasi psikologi forensik (apsifor) hingga UPTDPPA Pemprov DKI. Pihaknya juga akan memberikan pendampingan terhadap ibu tersangka, AP yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"(Ibu dari tersangka) butuh pemulihan kondisi kesehatan yang bersangkutan karena memang ditemukan beberapa luka. Setelah itu, baru diberikan dukungan psikologis," ucap dia.

Keterangan dari pihak sekolah

Selain dari pihak keluarga, kepolisian pun meminta keterangan pihak sekolah mengenai keseharian tersangka.

Dari pihak sekolah, ternyata tersangka dikenal sebagai salah satu sosok siswa yang pintar.

Hal ini berdasarkan keterangan yang disampaikan pihak sekolah saat diperiksa penyidik Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan pihak sekolah yang diperiksa itu antara lain kepala sekolah, guru BP, hingga dewan guru.

"(Dari pihak sekolah menyebut) anaknya baik, ramah, kemudian cenderung memang pintar, dan itu yg kami dapat dari keterangan sekolah. Karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik," kata Nurma kepada wartawan, Senin.

Nurma menyebut pada hari ini juga telah dilakukan pemeriksaan oleh psikologi forensik terhadap MAS. Setelah rampung diperiksa, tersangka selanjutnya akan dititipkan ke rumah aman.

"Jadi kami masih menggali, mendalami, semua yang ada, kemudian kenapa terjadi mengapa, itu yang masih didalami oleh penyidik," ucap dia.

Aksi pembunuhan yang dilakukan MAS terjadi pada Sabtu (30/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang tewas yaitu ayahnya, APW (40) dan neneknya, RM (69). Sementara ibu pelaku (AP) berhasil selamat dengan                                                  luka tusuk.

Dari hasil penyelidikan sementara, MAS mengaku sebelum melakukan aksinya dirinya tidak bisa tidur dan mendapatkan bisikan-bisikan.

"Dia merasa tidak bisa tidur terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan, Sabtu (30/11).

Saat itu, ayah dan ibu MAS sedang tidur di kamar. Lalu MAS turun ke lantai satu untuk mengambil pisau dapur. Setelah itu, ia naik ke kamar orang tuanya.

MAS pun menusuk ayahnya dengan pisau dapur. Setelah MAS menusuk sang ayah, ibunya terbangun dan berteriak.

Ayah MAS sempat berlari ke lantai bawah sebelum meninggal dunia. Sementara sang ibu berlari ke bawah untuk meminta bantuan tetangga.

Lalu, saat MAS hendak lari keluar rumah, ia berpapasan dengan sang nenek yang keluar dari kamarnya. Remaja 14 tahun itu juga menghabisi nyawa neneknya.

Kini, MAS telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan serta Pasal 44 ayat 2 dan ayat 3 UU KDRT.

(dis/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER