Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan desa terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meningkat dari 172 menjadi 176 desa.
"Untuk bencana di Sukabumi ada penambahan jumlah desa yang terdampak, kemarin 172 Desa dari 39 kecamatan sekarang meningkat 176 Desa dari 39 Kecamatan," ucap Bey di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (10/12).
Bey menyampaikan kini jumlah korban meninggal dunia akibat bencana itu sebanyak 10 orang dan dua orang masih hilang belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya saat ini pemerintah masih terus melakukan asesmen terhadap total rumah terdampak yang harus direlokasi.
Ia juga meminta seluruh masyarakat Sukabumi agar senantiasa waspada karena adanya pergerakan tanah.
"Contohnya di Cikembar itu 40 rumah. Tapi di satu daerah di Neglasari di Purabaya itu yang rusak berat ada empat tapi masyarakat di situ merasa sudah tidak aman," ucapnya.
Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat hujan lebat pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).
Kabupaten Cianjur dan Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem menjelang tahun baru 2025.
BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat hingga Minggu (8/12) malam, jumlah warga yang mengungsi akibat terdampak bencana hidrometerologi mencapai 919 kepala keluarga atau 3.023 jiwa.
(mnf/isn)