Australia Tarik Produk, BPOM Pastikan Indomie di RI Penuhi Syarat

CNN Indonesia
Kamis, 19 Des 2024 16:57 WIB
BPOM memastikan produk Indomie yang beredar di dalam negeri telah memenuhi syarat edar.
Ilustrasi. BPOM memastikan produk Indomie yang beredar di dalam negeri telah memenuhi syarat edar. (REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar memastikan produk Indomie yang beredar di dalam negeri telah memenuhi syarat.

Pernyataan ini bertalian dengan keputusan Australia menarik Indomie di pasaran karena kandungan alergen.

"Produk Indomie dengan varian sama yang beredar di Indonesia telah terdaftar di BPOM dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi pangan," kata Taruna saat dikonfirmasi, Kamis (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taruna menyebur produk Indomie yang beredar di pasar Indonesia juga telah memenuhi persyaratan label. Ini merujuk pada Pasal 51 Ayat (1) Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan.

Dalam aturan itu, keterangan tentang pangan olahan yang mengandung alergen wajib dicantumkan bahan alergen dalam daftar bahan dengan tulisan yang dicetak tebal dan mencantumkan tulisan informasi alergen berupa 'mengandung alergen, lihat daftar bahan yang dicetak tebal'.

Lebih lanjut, Taruna menyebut BPOM juga telah melakukan sampling di pasar dan hasilnya tidak ditemukan ada pelanggaran.

"Kami sudah sampling produk yang sama di pasar Indonesia, labelnya memenuhi syarat dengan mencantumkan peringatan alergen," ucap dia.

Sebelumnya, Australia menarik produk mie instan buatan perusahaan Indonesia Indofood, Indomie dari peredaran di pasar mereka. Informasi penarikan peredaran disampaikan oleh Food Standards Australia pada Kamis (12/12).

Dalam informasi itu, penarikan dilakukan terhadap Indomie Rasa Soto Mie dan Indomie Rasa Ayam Bawang.

Penarikan dilakukan karena produsen tidak menyebutkan alergen yang terkandung dalam kedua jenis Indomie tersebut. Padahal menurut temuan mereka, kedua Indomie itu mengandung alergen susu dan telur.

"Bahaya Keamanan Pangan: Konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi susu dan/atau telur mungkin akan mengalami reaksi jika produk tersebut dikonsumsi."

(dis/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER