PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sudah terjadi kenaikan arus lalu lintas kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabotabek sebesar 8,19 persen menjelang perayaan Natal pada Rabu (25/12) mendatang.
Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Widiyatmiko Nursejati mengatakan total ada 147.593 kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek, pada hari Rabu (18/12) kemarin.
Widiyatmiko mengatakan, angka tersebut merupakan akumulasi arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) barrier atau utama meliputi GT Cengkareng, Benda Utama, dan Ciawi Satu.
"Total tercatat sebanyak 147.593 kendaraan atau meningkat 8,19 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal yaitu 136.415 kendaraan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi serupa, kata dia, juga terjadi untuk wilayah Jawa Barat. Ia mengatakan pada periode yang sama terdapat 128.391 kendaraan yang melintas di wilayah Bandung dan sekitarnya melalui ruas tol Padaleunyi.
"Atau meningkat sebanyak 18,17 persen terhadap volume lalu lintas transaksi normal yaitu 108.652 kendaraan transaksi di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya," tuturnya.
Dalam keterangannya, Jasa Marga mengimbau agar pengguna jalan tol dapat mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan dengan memastikan keadaan kendaraan dan pengemudi dalam kondisi prima, memperhatikan kecukupan BBM dan saldo e-toll.
"Untuk kelancaran transaksi, diimbau agar menggunakan satu kartu e-toll yang sama untuk tapping di gerbang tol masuk dan tapping di gerbang tol keluar pada jalan tol yang menerapkan sistem transaksi tertutup seperti di jalan tol Cipularang, Padaleunyi serta Jalan Tol JORR II," katanya.
Sementara itu, Polda Bali memprediksi 2,8 juta wisatawan lokal maupun asing yang berlibur di Pulau Dewata itu saat perayaan natal dan tahun baru ini.
Polda Bali pun mengimbau para wisatawan maupun masyarakat mematuhi peraturan lalulintas dan hindari jalur rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) serta waspada ancaman bencana alam.
"Destinasi wisata Pulau Bali sampai saat ini masih sangat diminati wisatawan lokal dari berbagai daerah maupun wisatawan asing dari berbagai negara," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaita dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/12).
"Diperkirakan hampir 2,8 juta wisatawan baik lokal maupun asing yang akan berlibur saat perayaan nataru 2024 ini. Dan pastinya saat itu akan ada pergerakan transportasi yang luar biasa dari satu tempat ke tempat lain untuk para wisatawan untuk menikmati destinasi wisata Bali," imbuhnya.
Ia menerangkan, pergerakan transportasi tersebut pasti akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) terutama kemacetan arus lalulintas di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Kuta, Kuta Utara, Kuta Selatan, di Kabupaten Badung.
Kemudian, juga di wilayah Kota Denpasar, seperti di Sanur, Sanggaran, Sesetan dan seputaran Kota Denpasar, lalu di wilayah Kabupaten Gianyar, seperti di Ubud, Sukawati, Tampaksiring dan Tegallalang, maupun wilayah Kabupaten Tabanan seperti jalur Bedugul, termasuk mungkin di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Polda Sumut menggelar Operasi Lilin 2024 selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Operasi yang berlangsung mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 ini melibatkan 12.006 personel gabungan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya.
Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, menegaskan operasi ini bertujuan untuk menjamin keamanan masyarakat selama perayaan natal dan tahun baru.
"Kami ingin memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah, mudik, dan berwisata dengan aman. Operasi ini mencerminkan sinergi kuat antara Polri dan stakeholder terkait," ujar Kombes Pol Hadi, Kamis (19/12).
Dia mengatakan sebanyak 170 posko didirikan yang terdiri dari 88 pos pengamanan, 68 pos pelayanan, dan 14 pos terpadu. Fokus pengamanan mencakup 4.002 gereja, 210 pusat perbelanjaan, 226 objek wisata, 19 pelabuhan, 5 bandara, 23 terminal, dan 20 stasiun kereta api.
"Selain itu, rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way akan diterapkan di sejumlah titik rawan untuk mendukung kelancaran arus mudik, arus balik dan wisata," urainya.