Bahlil Sindir Pihak Terseret Kasus Hukum Salahkan Orang Lain
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyindir pihak yang tengah terseret kasus hukum namun berteriak-teriak dan menyalahkan pihak lain.
Menurut Bahlil, dalam berpartai semua orang harus bersikap adil. Dia meminta agar semua pihak tak saling menyalahkan.
"Jadi kita berpartai ini juga harus fair. Jangan sakitnya di kepala, garuknya di perut. Apakah Golkar menyalahkan siapa? Enggak ada," kata Bahlil dalam jumpa pers refleksi akhir tahun Golkar di kantor pusat partai, Jakarta, Selasa (31/12).
Menteri ESDM itu menyinggung salah satu kader partai, Rohidin Mersyah, yang menjadi tersangka KPK jelang pemungutan suara Pilkada serentak November lalu. Padahal, secara matematis, Rohidin cukup diunggulkan di Pilkada Bengkulu.
Sebagai ketua umum, dia mengaku prihatin. Namun, Bahlil mengaku tak sampai menyalahkan pihak lain.
"Ya kami prihatin, kami sayang betul abang kami ini. Tapi apa boleh buat? Ini persoalan hukum. Ya kami hargai proses itu. Menghormati. Apa Partai Golkar membawa-bawa siapa, menyalahkan siapa? Kan enggak," kata Bahlil.
Bahlil tak membantah saat ditanya apakah pernyataannya tersebut ditujukan kepada kasus yang tengah menyeret nama Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Dia mengaku tak bisa melarang jika ada pihak yang merasa tersindir dengan pernyataannya.
"Kalau statement saya ini ada yang merasa, ya wallahualam bisawab. Masa orang rasa gue harus larang?" Kata Bahlil.
Namun, Bahlil mengaku dirinya hanya ingin menyampaikan otokritik. Sebab, di waktu yang hampir bersamaan, kader partainya, yang mestinya diunggulkan di Pilkada namun gagal karena menjadi tersangka.
"Kami enggak menyalahkan bahwa ini yang salah partai A, partai B, atau mantan presiden A, atau mantan presiden B, atau ketum partai A, ketum partai B. Enggak ada itu kita salah-salahkan. Atau merasa dikerjain? Nggak juga," kata Bahlil.
"Jadi maksud saya mbo' berpikirnya itu yang objektif- objektif aja lah. Dan kita menghargai, Golkar menghargai proses-proses yang ada, proses hukum yang ada," imbuhnya.