Celetuk Siswa SD Kala Kick Off MBG di DIY: Pak Prabowo Datang Enggak?

CNN Indonesia
Senin, 13 Jan 2025 12:13 WIB
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY akhirnya resmi dimulai hari ini, Senin (13/1).
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY akhirnya resmi dimulai hari ini, Senin (13/1). CNN Indonesia/Tunggul
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY akhirnya resmi dimulai hari ini, Senin (13/1).

DIY sebelumnya melewatkan sepak mula atau kick off MBG yang dilaksanakan secara serentak di 190 titik pada 26 provinsi, Senin (6/1) kemarin.

Program unggulan Presiden Prabowo Subianto hari ini dilaksanakan di antaranya puluhan sekolah di Kabupaten Sleman, salah satunya SD Sinduadi Timur, Mlati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedatangan mobil boks pengangkut makanan sekitar pukul 09.30 WIB disambut antusias oleh puluhan siswa yang telah menanti di depan ruang kelas.

"Pak Prabowo, Pak Prabowo, Pak Prabowo," teriak siswa saling bersahutan.

"Pak Prabowo dateng enggak?" tanya siswa lain ke arah rombongan pejabat, termasuk Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Inf Mohammad Zainollah yang ikut memantau kick off atau sepak mula MBG di wilayahnya ini.

Setelahnya, makanan dengan wadah nampan stainless steel lengkap dengan tutup mulai dihidangkan. Menu MBG berupa nasi, ayam goreng, tahu, sayur tumis kacang panjang serta buah pisang dan susu sudah melalui pengecekan petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di lokasi sebelum dibagikan.

Para siswa oleh guru diminta berdoa serta mencuci tangan terlebih dahulu. Para murid menyantap hidangan masing-masing dengan tangan dan tanpa sendok.

Beberapa siswa kelas II terlihat lahap menyantap makanan tersaji hingga habis. Sebagian terlihat kurang semangat, bahkan grogi saat disaksikan oleh guru atau pejabat pemerintahan yang hadir.

Tiap guru juga meminta siswa yang tak menghabiskan makanannya untuk membawa pulang sisanya menggunakan kotak bekal.

"Sayurnya enak, buah pisangnya juga manis," kata Adit, salah seorang siswa kelas II usai selesai menyantap hidangannya.

Dandim Zainollah sementara itu menyebut di wilayahnya per hari ini sudah ada dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur MBG yang beroperasi, yakni di wilayah Depok dan Cangkringan.

Kedua dapur tersebut secara total melayani 35 satuan pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP dan PAUD, dengan jumlah penerima manfaat secara keseluruhan mencapai hampir tiga ribu siswa.

"Kita di Sleman ada empat unit SPPG sebenarnya, yang satu fisik dapur sudah ada, yang tiga kemitraan dengan langsung dengan beberapa catering. Yang running hari ini ada dua, satu yang di Jalan Kaliurang (Depok), satunya di Cangkringan yang kemitraan dengan yayasan dan catering," papar Zainollah.

Menurut Dandim, menu MBG ini cukup layak menimbang harga per porsinya senilai Rp10 ribu. Kata dia, rekan-rekan di SPPG juga berupaya maksimal untuk pemenuhan kebutuhan gizi tiap-tiap anak dengan anggaran tersedia.

"Tadi kalau saya lihat kalorinya itu bisa 400 sekian, kalau anak SMP bisa 600 sekian. Tadi kita nanyakan ke anak-anak katanya enak, cuma memang ada yang belum terbiasa makan sayur," ucap Zainollah.

Zainollah menambahkan, cakupan pelsakanaan MBG ini akan bertambah secara bertahap diiringi evaluasi. Dia turut memastikan menu yang dihidangkan kepada para murid akan bervariasi tiap harinya.

Zainollah berharap pelaksanaan program ini, selain untuk pemenuhan nutrisi juga bisa mengurangi beban pengeluaran orangtua dengan menghemat anggaran uang jajan anak.

Plt. Kepala SD Sinduadi Timur, Haryanto mengatakan, pihaknya masih akan mengevaluasi waktu dan durasi pemberian MBG ini di sekolahnya.

"Karena kan juga mengurangi jam pelajaran, nanti akan ada evaluasi lebih lanjut," tutur Haryanto.

(kum/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER