Tim Labfor Temukan Residu Bahan Peledak di Rumah Polisi Mojokerto

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jan 2025 12:11 WIB
Surabaya, CNN Indonesia --

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur menemukan residu atau sisa bahan peledak di lokasi ledakan rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Kasubdit Balmet Bidlabfor Polda Jatim AKBP Agus Santosa mengatakan bahan peledak itu terdeteksi saat tim melakukan olah TKP dengan metode usap atau swab pada sejumlah reruntuhan bangunan rumah milik Aipda Muryadi tersebut.

"Jadi di sana kita menemukan di sekitar kamar depan, kamarnya saudara Muryadi itu kita swab di pintu masuknya itu di situ kita temukan positif mengandung oksidator dan klorat," kata Agus saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Selasa (14/1).

Klorat, kata Agus, merupakan salah satu zat bahan baku petasan sreng dor yang sebelumnya ditemukan di rumah Aipda Muryadi. Bahan peledak ini berkekuatan ledak rendah (low explosive).

"Di mana klorat itu merupakan bagian dari isian dari bahan peledak kembang api atau sreng dor. Dan itu sangat rentan karena jenis klorat itu termasuk bahan produk jenis low explosive," ucapnya.

Ia menjelaskan bahan peledak low explosive ini sangat rentan meledak bila terpicu sejumlah kondisi seperti panas, benturan, gesekan atau getaran.

Namun, tim Labfor masih mendalami penyebab pasti ledakan dengan mendalami sejumlah barang bukti tersebut di laboratorium. Polisi juga masih menyelidiki banyaknya bahan peledak di lokasi kejadian.

"Jadi itu sangat rentan sekali, jadi nanti pemicu panas itu dari apa, nanti akan kita dalami lebih lanjut dan barang bukti yang akan akan kita dalam lagi di laboratorium," kata Agus.

Sebelumnya, Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan polisi bersama tim gabungan melaksanakan pemeriksaan dan olah TKP pascaledakan hingga Selasa (14/1) pukul 03.40 WIB dini hari. Alat berat juga diterjunkan untuk membongkar reruntuhan rumah.

Dari proses pembongkaran reruntuhan di lokasi ledakan, ditemukan beberapa barang yang diduga menjadi pemicu ledakan. Beberapa barang bukti tersebut antara lain serpihan kertas, dan tiga selongsong sisa kembang api atau petasan jenis sreng dor.

"Ada lima unit handphone dan satu lembar STNK, kemudian ada serpihan kertas, ada tiga buah selongsong sisa kembang api, jadi tiga buah selongsong sisa kembang api sreng dor--kalau orang sini mengatakan," kata Ihram.

"Kemudian satu unit mesin cuci dalam kondisi rusak berat akibat ledakan tersebut, kemudian ada empat buah kapasitor dalam kondisi rusak, kemudian dua buah tabung elpiji ukuran 3 kg," ucapnya.

Lalu ada tiga buah tabung gas elpiji di luar rumah, kemudian ada juga rangkaian tape atau pemutar musik.

Namun, Ihram masih belum bisa memastikan penyebab ledakan. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan mendalam untuk memastikan penyebab terjadinya ledakan.

Di sisi lain, pemilik rumah yakni Aipda Muryadi yang bertugas di Polsek Dlanggu, kini masih menjalani pemeriksaan di kepolisian dan kasusnya ditangani Ditreskrimum Polda Jawa Timur.

Ledakan maut terjadi di rumah polisi Aipda Muryadi Sumolawang Kidul, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1).

Akibat ledakan itu empat rumah rusak, dua di antaranya hancur. Selain itu dua orang yakni Luluk Sudarwati (40) dan Kaffa (2) yang merupakan ibu dan anak, dilaporkan tewas.

(frd/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER