Gedung Glodok Plaza yang berlokasi di Tamansari, Jakarta Barat, dilalap api pada Rabu (15/1). Api baru bisa padam sekitar 12 jam kemudian atau pada Kamis (16/1) siang.
Puluhan mobil pemadam kebakaran (damkar) dan ratusan personel dikerahkan ke lokasi untuk menjinakan si jago merah.
Berikut ini fakta-fakta terbaru yang dirangkum CNNIndonesia.com terkait kebakaran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta hingga Jumat (17/1) pukul 08.00 WIB, ada enam orang yang ditemukan tewas akibat kebakaran di Glodok Plaza.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Mohamad Yohan mengatakan keenam korban tewas itu telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.
"Enam orang meninggal dunia (sudah berhasil dievakuasi ke RS Polri untuk proses identifikasi)," kata Yohan dalam keterangan tertulis, Jumat.
Selain itu, berdasarkan data BPBD Jakarta, ada 14 orang yang dilaporkan hilang ke pos komando taktis (Poskotis).
Namun, belum diketahui apakah 14 orang yang hilang itu bagian dari enam orang yang ditemukan tewas. Identifikasi jenazah diperlukan untuk memastikan hal tersebut.
Adapun pada malam kebakaran, ada 9 orang yang disebut sempat terjebak di dalam bangunan. Delapan di antaranya berhasil diselamatkan petugas damkar di tengah upaya pemadaman.
Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan kebakaran tersebut diduga berasal dari lantai 7 dan 8 gedung tersebut.
Satriadi menyebut bahwa di lantai 7 terdapat aktivitas diskotek, sementara di lantai 8 terdapat kafe. Namun, dia belum bisa memastikan penyebab kebakaran, termasuk kemungkinan faktor hubungan arus pendek listrik.
Polisi ikut turun tangan untuk menyelidiki penyebab kebakaran kebakaran Glodok Plaza. Tim Puslabfor Polri juga akan dikerahkan untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan penyelidikan kebakaran Glodok Plaza ini dipantau dan dibantu Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Jadi itu merupakan wujud keseriusan dan komitmen Polda Metro Jaya dalam menangani setiap peristiwa yang terjadi ada lapis kemampuan, ada backup, ada supervisi, ada monitoring, ada asistensi itu dilakukan agar penanganannya prosedural, profesional, transparan," kata Ade Ary, Kamis.
Dalam penyelidikan itu, kata Ade Ary, polisi bakal memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya para korban yang sempat terjebak dalam insiden kebakaran.
(dis/tsa)