Megawati: Paus Fransiskus Apresiasi Nilai Kemanusiaan dalam Pancasila
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memenuhi undangan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dalam sebuah pertemuan tertutup di kediaman Casa Santa Marta, Vatikan pada Jumat (7/2) waktu setempat.
Megawati menyatakan, Paus Fransiskus tertarik dengan Pancasila dan semangat gotong royong. Selain itu, isu tentang pemanasan global juga menjadi topik pembicaraan.
Mengawali keterangan kepada media, Megawati mengungkapkan bahwa kedatangan ke Vatikan antara lain untuk menjadi pembicara World Leaders Summit on Children's Rights, yang juga dihadiri oleh Paus Fransiskus.
"Saya memang mendapat undangan secara pribadi dari beliau, karena yang paling utama sebetulnya adalah beliau setelah bertemu dengan saya dan kita bicara soal masalah kebangsaan," kata Megawati.
Dari obrolan tersebut, terungkap bahwa Paus Fransiskus tertarik dengan Pancasila dan nilai gotong royong, yang menjadi bagian dari pidato Megawati di World Leaders Summit on Children's Rights.
"Lalu juga yang terutama beliau sangat interest dengan Pancasila, gotong royong seperti juga mungkin yang kalian dengar waktu saya datang ke Summit, dalam pidato saya kan saya juga menerangkan kalau di dalam kehidupan manusia itu sebetulnya Pancasila itu dapat diikuti karena itu sebetulnya internasional," katanya.
"Sehingga dengan demikian bukan hanya milik dari bangsa Indonesia saja, dan sangat, sangat mudah karena itu sebetulnya 5 sila itu adalah masalah kehidupan, terutama masalah Ketuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan," lanjut Megawati.
Menurutnya, Paus Fransiskus setuju dengan topik perikemanusiaan tersebut. Megawati menyebut, ada perubahan di dunia yang saat ini sangat mengkhawatirkan.
"Seperti kalau beliau juga sangat setuju karena saya mengatakan perikemanusiaan, kalau dilihat sekarang ini terjadi perubahan di dunia yang sangat mengkhawatirkan karena seharusnya sudah tidak ada perang tetapi (tetap) berjalan perang,"
"Dan juga beliau yang paling juga dikhawatirkan itu adalah masalah global warming. Tetapi kelihatannya manusia tidak peduli dengan global warming ini, padahal waktu saya menjadi juri (Zayed Award 2024) ketika bertemu dengan beliau (Paus Fransiskus) sebelum ini, kan kami berbicara lalu beliau menanyakan kalau ada yang mau juga memberikan saran," tutur Megawati.
Mendengar pertanyaan Paus Fransiskus, Megawati pun memberikan saran. Dirinya juga mengungkapkan keheranan akan ketidakpedulian terhadap isu global warming.
"Saya mengatakan kepada beliau, saya titip kepada, kami harus memanggilnya Holy Father, bahwa mengapa manusia itu tidak terlalu care dengan global warming, beliau langsung mengangkat jempolnya dua-dua dan beliau hanya bilang, 'Saya setuju sekali' karena di Vatikan ini ternyata dibikin juga pusat penelitian masalah Kutub, Kutub Utara dan Kutub Selatan, yang beliau sangat khawatir karena mencairnya tidak meleleh lagi, tetapi sudah terpotong-potong sampai bisa sebesar bukit, begitu," papar Megawati.
Kehadiran Megawati di kediaman Paus Fransiskus itu didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Mohammad Rizky Pratama, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, dan Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambe.
(rea/rir)