Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri tengah menyelidiki kebakaran yang terjadi di salah satu ruangan Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Sebagai bagian dari investigasi, Polri berencana meminta rekaman CCTV untuk mengetahui lebih lanjut terkait penyebab kebakaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapuslabfor Polri Brigjen Pol Sudjarwoko menyatakan pihaknya belum mengetahui apakah CCTV di lokasi tersedia atau tidak.
"Itu dia, saya belum ketemu dengan bagian biro umum untuk mengecek CCTV-nya itu ada atau tidak. Karena nanti akan saya mintakan juga itu," ujarnya di lokasi, Minggu (9/2).
Selain menunggu rekaman CCTV, tim Puslabfor juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama penyidik dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi, antara lain abu arang, kabel bekas colokan, serta sisa-sisa benda terbakar seperti kayu dan kertas.
"Ada beberapa barang bukti yang kami kumpulkan berupa abu arang, nanti akan kami lakukan pemeriksaan lebih mendalam dengan cara scientific investigation di laboratorium forensik," kata Sudjarwoko.
Polisi juga akan memeriksa seorang saksi yang diduga pertama kali melihat titik awal api. Namun, saksi tersebut belum dapat dimintai keterangan karena sedang tidak berada di lokasi saat kebakaran terjadi.
"Tadi kita sudah menghubungi, kira-kira mungkin sekitar dua jam lagi karena rumahnya di Rangkas. Sekitar dua jam baru sampai sini," tambahnya.
Meski ditemukan sejumlah lembaran kertas yang terbakar, Sudjarwoko menegaskan belum bisa dipastikan apakah dokumen yang terdampak merupakan dokumen penting.
"Saya rasa kalau dokumen penting tidak mungkin diletakkan di atas meja tergeletak seperti itu," katanya.
Terkait penyebab kebakaran, Sudjarwoko menyatakan pihaknya belum bisa memastikan sumber api sebelum hasil investigasi laboratorium keluar.
"Untuk penyebab kebakaran, sampai saat ini masih kita belum bisa pastikan. Tapi nanti setelah kita lakukan pemeriksaan di Labfor, itu baru kita bisa tentukan penyebab kebakarannya apa," jelasnya.
Ia menyebut insiden kebakaran ini hanya terjadi di satu ruangan berukuran sekitar 15x20 meter, dengan area terdampak mencapai 20-25 persen dari total ruangan.
"Kalau saya lihat tadi, yang terbakarnya tidak seluruh ruangan. Hanya kecil saja, sekitar 5x4 meter," imbuh Sudjarwoko.
(del/bac)