Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mempercepat peringatan dini tsunami dan gempa usai pemotongan anggaran berkurang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya mendapatkan anggaran Rp1,78 triliun setelah rekonstruksi anggaran. Ada kenaikan sekitar Rp400 miliar di bagian pelayanan publik.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan peningkatan anggaran ini, Insya Allah kami dapat mempercepat dari lima menjadi tiga menit peringatan dini tsunami," kata Dwikorita pada rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/2).
Dwikorita mengatakan tambahan anggaran juga akan dipakai untuk menguji coba purwarupa peringatan dini gempa. Menurutnya, selama ini BMKG belum mampu memberikan peringatan dini gempa.
BMKG biasanya hanya memberikan informasi dini gempa. Mereka melaporkan kejadian gempa sekitar 3-5 menit setelah peristiwa.
Tambahan anggaran, kata Dwikorita, juga akan dipakai untuk perihal cuaca.
"Kami tambahkan pula di situ operasi modifikasi cuaca kami tambahkan pula di sini menjadi Rp8 miliar dari kenaikan pagu tadi," ujar Dwikorita.
Sebelumnya, BMKG sempat mengalami pemotongan anggaran sekitar 50 persen. Anggaran lembaga ini turun dari Rp2,8 triliun menjadi Rp1,4 triliun.
Anggaran BMKG ditambah oleh Kementerian Keuangan melalui rekonstruksi. Anggaran mereka saat ini Rp1,78 triliun.