Noel & Gun Romli Cekcok Soal PDIP Utang Perjanjian Batu Tulis Prabowo

CNN Indonesia
Selasa, 18 Feb 2025 08:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Prabowo Mania Immanuel Ebenezer atau Noel beradu mulut dengan Juru Bicara PDIP Guntur Romli usai Noel mengatakan PDIP memiliki utang sejarah terhadap Prabowo Subianto di Perjanjian Batu Tulis.

Awalnya Noel mengatakan PDIP punya utang sejarah di Perjanjian Batu Tulis kepada Prabowo. Namun yang membayar utang tersebut adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

"Gini, harus paham. PDIP itu punya utang sejarah terhadap Prabowo. Yang bayar utang sejarah itu adalah Jokowi. Apa itu? Batu Tulis. Kurang kita gamblangin lagi. Itu utang sejarah yang tidak bisa dilupakan dan ada catatannya," kata Noel dalam program Political Show CNN Indonesia, Senin (17/2) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar ucapan Noel, Guntur yang hadir merasa tak terima. Ia mengatakan Perjanjian Batu Tulis tersebut tak bisa dilaksanakan karena muncul Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.

Noel dan Guntur kemudian beradu mulut terkait hal ini.

"Itu keliru. Karena Jokowi itu lah 2014 tak bisa dilaksanakan janji itu karena Jokowi," kata Guntur.

"Itu tertulis [perjanjian] Batu Tulis. Tertulis, lho," balas Noel lagi.

Guntur membalas lagi. Ia mengatakan PDIP pun akan mengusung Prabowo atau Megawati pada 2014 jika tak muncul Jokowi saat itu.

"Harusnya. 2014 kalau bukan karena muncul Jokowi, itu memang Pak Prabowo atau Bu Mega. Jangan di bolak balik," timpal Guntur lagi.

"Lho kok karena Jokowi, berarti yang berkhianat siapa? Berarti begitu kuatnya Jokowi di PDIP begitu rendahnya PDIP di mata Jokowi. Gitu dong?" balas Noel lagi.

Guntur kembali lagi menegaskan karena faktor munculnya Jokowi di Pilpres 2014 sehingga perjanjian Batu Tulis tak bisa dilaksanakan.

"Karena Jokowi itu lah di 2014 baru tulis enggak bisa dilaksanakan karena Jokowi. Memang penghianatan Jokowi luar biasa," timpal Guntur lagi.

Perjanjian Batu Tulis merupakan komitmen Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2014.

Diberitakan beberapa media, perjanjian ini memiliki tujuh poin. Salah satu poinnya PDIP dan Gerindra sepakat mencalonkan Megawati sebagai calon presiden dan Prabowo sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009. Kemudian isi perjanjian lainnya yakni Megawati mendukung pencalonan Prabowo sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014.

Namun perjanjian tersebut kemudian tidak terlaksana lantaran di Pilpres 2014 silam PDIP mengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sementara Prabowo tetap maju di Pilpres 2014 berpasangan dengan Hatta Rajasa tanpa didukung PDIP. Akan tetapi, Prabowo-Hatta Rajasa alami kekalahan kala itu dari Jokowi-JK.

(rzr/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER