Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menunjukkan respons cepat dengan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bantuan tersebut disalurkan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Phalamartha guna memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Bantuan yang telah disalurkan meliputi 1 unit tenda serbaguna keluarga, 20 lembar tenda gulung, 39 lembar selimut, 52 lembar kasur, dan 2 unit velbed. Selain itu, juga disiapkan 52 paket sandang bayi, 50 paket sandang anak, serta 48 paket Kidware untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menegaskan komitmen Kemensos dalam pemenuhan kebutuhan korban bencana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah mengirimkan bantuan logistik dan kebutuhan darurat bagi terdampak bencana di Sukabumi. Bantuan dikirim dari Gudang Sentra Palamarta Sukabumi sehingga bantuan cepat tersalurkan kepada warga terdampak bencana," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3).
Tidak hanya bantuan logistik, Kemensos juga menerjunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Pangandaran. Tim ini bertugas melakukan asesmen, membantu evakuasi warga, serta mendistribusikan logistik ke lokasi terdampak.
Penanganan bencana ini turut melibatkan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI-Polri, serta berbagai instansi terkait guna memastikan langkah-langkah penanggulangan berjalan optimal.
Sebagai informasi, bencana yang terjadi akibat hujan deras sepanjang Kamis (6/3) menyebabkan tanah longsor di Kampung Cikujang serta banjir di beberapa wilayah akibat saluran air yang tersumbat.
Akibatnya, sebanyak 405 warga terpaksa mengungsi ke tiga lokasi, yakni Kampung Badak Putih di Desa Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu; Kampung Cijangkar di Desa Kerta Jaya, Kecamatan Simpenan; dan Kantor Desa Bojong, Kecamatan Cikembar.
Dalam peristiwa ini, seorang anak bernama Nendi Saputra (7) dari Kampung Cijangkar dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, dua orang lainnya, yakni Mondi (9) dan Yayar, masih dalam pencarian. Tidak ada laporan korban luka, namun enam rumah mengalami kerusakan berat.
Saat ini, kondisi di lokasi bencana berangsur membaik. Banjir mulai surut, dan sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa lumpur.
Namun, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi di beberapa wilayah, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Kemensos bersama tim tanggap bencana terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran serta dapat membantu pemulihan kondisi warga terdampak secepat mungkin.
(rir)